Kamis, 15 Oktober 2020

PEMBELAJARAN DAN PENDIDIKAN



Sering sekali akhir-akhir ini kami mendapat pertanyaan dari wali murid. Kapan sekolah masuk kembali?. Sebuah pertanyaan yang sudah pasti tidak bisa kami jawab. Lembaga pendidikan tentu tidak punya wewenang memasukkan kembali siswanya untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka. Hari ini semua serba tidak pasti, dan ini sebenarnya semakin menjadikan kami pihak sekolah dan wali murid berharap semua segera bisa kembali normal. Sebuah harapan yang tentunya menjadi harapan semua masyarakat.

Sistem belajar jarak yang telah berjalan selama ini rupanya saat ini dirasa banyak membawa dampak yang kurang baik bagi perkembangan siswa. Pembelajaran yang ideal tentu adalah dengan bertemu langsung dengan guru. Ada komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru selaku pendidik dan belajar dilakukan oleh peserta didik. Ini yang yang sulit diterapkan dalam sistem belajar jarak jauh.

Pembelajaran tidak sama dengan pendidikan. Pembelajaran adalah proses belajar atau proses menuntut ilmu. Pembelajaran bisa dilakukan oleh siapa saja tidak hanya dominasi guru. Tujuan pembelajaran lebih pada kemampuan akademik. Tujuan atau hasil yang ingin dicapai murid menjadi pandai, dan berilmu pengetahuan.

Sedangkan pendidikan adalah pembinaan manusia yang tidak saja melibatkan perkara fisik dan mental juga hati dan nafsu. Di dalam pendidikan terdapat proses pemahaman, penghayatan, penjiwaan, dan pengamalan serta penerapan nilai-nilai. Bila dilihat dari sudut pandang ini, pendidikan lebih rumit dan susah. Maka sebaiknya kedua hal tersebut harus kita pahami benar dalam membina siswa-siswa kita.

“Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Dalam tujuan pendidikan Nasional sudah sangat jelas. Yang paling utama adalah membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa. Membina akhlaq peserta didik, membersihkan hati dari sifat-sifat keji (mazmumah) dan mengisinya dengan sifat-sifat terpuji (mahmudah). Pendidikan juga mengembalikan hati nurani manusia kepada keadaan fitrah manusia yang suci dan bersih.

Dan, yang kita alami dalam masa pandemi ini adalah pembelajaran semata bukan pendidikan. Pembelajaran tanpa pendidikan akan menghasilkan murid yang pandai namun belum pasti memiliki akhlaq atau moral yang baik. Bisa saja peserta didik akan maju di berbagai bidang akademik, tetapi karakter atau kepribadian mulia yang kita harapkan tidak akan bisa terwujud.

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...