Sering
kita mengalami keraguan ketika hendak menulis. Ragu memilih tema apa yang
sesuai dan menarik. Ragu apa tulisan kita sudah baik dan layak untuk dibaca dan
keraguan-keraguan yang lain. Memilih tema yang tepat dan menarik pembaca memang
tidak mudah. Tentu kita hanya akan menulis suatu bidang yang kita kuasai.
Terkadang kita memilih realitas di sekitar kita, kejadian sehari-hari,
pengalaman hidup kita atau gagasan kita yang bisa dituangkan menjadi sebuah
tulisan. Hal-hal sederhana keseharian kita menjadi pilihan terakhir ketika kita
tidak mau repot-repot membuat tulisan yang “njlimet” dan membutuhkan waktu
untuk berpikir. Atau harus sibuk mengumpulkan literatur yang sesuai. Yang
terpenting tulisan yang disajikan dapat tuntas dan mampu menyampaikan bahan
secara lengkap kepada pembaca. Jelas, memulai menulis lebih baik daripada
menunda menulis dengan alasan apapun. Keterbatasan kecakapan seseorang bukan
dalih yang bisa membenarkan kita tidak mau menulis. Masih sangat banyak
preferensi yang bisa kita pilih yang membawa manfaat.
Menulis
berarti membangun kepercayaan diri. Dengan terus menulis menjadikan pikiran
buruk, lemah dan kurang percaya diri akan terkikis. Kita sedang membangun
kekuatan pikiran yang menafikan semua anggapan buruk kita hanyalah sebuah
mitos. Tindakan (menulis) yang terus kita ulang akan menjadi sebuah kebiasaan
baru.
Untuk
dapat menguasai sebuah topik bahasan, dapat dilakukan dengan banyak membaca. Konsep-konsep
menulis dan menguraikan permasalahan perlu dipelajari terus-menerus. Membaca adalah
mengumpulkan bahan untuk ditulis, diibaratkan dengan penjual yang sedang
belanja stok barang. Tentu untuk menjual barang, pedagang mutlak mencari segala
macam jenis dagangan terlebih dahulu. Dengan sering membaca kita jadi mengetahui model-model tulisan
yang dapat ditiru. Gaya bahasa penulis-penulis yang sudah kita kenal karyanya
sejak dulu. Mengetahui bukan untuk meniru sepenuhnya. Hanya sebatas rujukan
belajar kita.
Keraguan dan ketakutan kita memulai menulis
sebenarnya tidak beralasan. Semua memiliki bakat menulis yang masih
tersembunyi, belum nampak. Ide, buah pikiran dan imajinasi itu luas tidak
terbatas. Dengan memulai semua akan terasah dan terampil pada waktunya. Yang
dibutuhkan adalah kesabaran dalam melalui proses belajar yang panjang.
Ketika
kita sudah berhasil mengalahkan keraguan dan mulai membangun keberanian
menulis, di saat itulah kita mampu mengendalikan pikiran kita. Kita mampu
mengesampingkan pikiran negatif dan mengganti dengan pikiran-pikiran positif. Template
kepala kita sudah ada “ruang khusus” untuk menampung ide dan menuangkan dalam
tulisan-tulisan. Kita akan terbiasa berpikir kritis. Selalu berusaha melihat
dunia dari sisi yang lain. Jangan ragu lagi, mari menulis, karena
nanti di masa yang akan datang orang akan mengenangmu, ada jejak yang
tertinggal sebagai bukti kita pernah ada. Menulislah, karena menulis menjadi simpanan kebaikan kita
bagi generasi kemudian.