Sabtu, 11 Juni 2022

Pasang Telinga, Serap Wawasan




Di manapun tempatnya ketika banyak orang berkumpul pasti akan gaduh. Masing-masing akan bercerita tentang apa saja yang yang menjadi ketertarikannya. Dari urusan keluarga, pekerjaan, sampai urusan politik juga akan dibahas pula. Umumnya orang akan mendominasi dalam urusan bincang-bincang tak tentu arah tadi. Jarang ada tipe orang yang banyak mendengar.

Bangsa kita hari ini cenderung suka banyak bicara dan enggan menyimak. Setidaknya itu yang tercermin dari netizen kita di dunia maya. Kita mendapat predikat sebagai pengguna media sosial paling berisik. Seakan kita lupa dengan peribahasa yang dulu diajarkan ketika kecil. “Tong kosong nyaring bunyinya”, orang yang tidak pandai biasanya banyak bualnya. Ini ungkapan sindiran untuk orang yang banyak bicara.

Bagi orang yang banyak bicara mungkin sudah merasa berlimpah pengetahuannya. Atau dia berharap orang lain menganggap ia memiliki pengetahuan yang luas. Akibatnya ia selalu mendominasi setiap pembicaraan dan tidak memberi kesempatan orang lain berbicara. Di saat orang terlalu banyak bicara, di saat itu pasti akan banyak salahnya. Sebenarnya boleh saja bicara banyak asal memang pada bidang dan ahlinya. Bagi yang tidak kompeten harus sadar diri untuk banyak mendengarkan.

Bagi para penggemar sepak bola, ketika melihat siaran langsung di televisi sudah pasti akrab dengan komentator bola. Mereka begitu “fasih” berbicara seputar sepak bola. Tapi anehnya banyak dari mereka yang sebenarnya tidak pernah main bola sama sekali. Dalam hal ini tugas mereka memang hanya bicara, tidak harus mempraktikkan apa yang dibicarakannya. Mereka dibayar karena komentar-komentar yang diuraikannya.

Kata orang bijak, kita memiliki dua telinga dan satu mulut maknanya kita disuruh banyak mendengar dan sedikit bicara. Orang yang "memasang" telinganya dengan baik akan mudah menyerap wawasan dan pengalaman. Apa yang ia dengar diramu dengan kejernihan berpikir untuk selanjutnya menjadi pengetahuan baru. Jadi, mari belajar banyak mendengar agar bertambah ilmu dan wawasan.

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...