Rabu, 14 April 2021

Puasa dan Kesehatan Jiwa Raga



Ibadah puasa sudah dikenal oleh umat manusia sejak zaman dahulu. Dalam al-Quran disebutkan bahwa umat-umat sebelum Nabi Muhammad juga sudah diperintahkan menjalankan ibadah puasa. Hanya saja, tata cara dan waktunya yang berbeda-beda. Misalnya saja puasa Nabi Daud yang dilakukan sepanjang tahun dengan cara berselang, sehari puasa sehari berbuka.

Dalam budaya leluhur kita, puasa adalah bentuk tirakat yang harus dilakukan untuk mencapai kemampuan tertentu. Puasa adalah salah satu “amalan” yang lazim menjadi "laku" spiritual. Dulu orang-orang tua sering memberi wejangan, bila seseorang ingin mencapai hajat dan derajat tertentu, ada dua syarat yang harus dijalani, yaitu puasa dan berjaga (tidak tidur) malam hari. Puasanya pun memiliki tata-cara yang unik, contohnya puasa mutih dan puasa mati geni.

Salah satu manfaat berpuasa adalah menyehatkan. Sebenarnya banyak manfaat puasa bagi mukmin yang melaksanakannya, dan ilmu pengetahuan modern sudah mampu menguak sedikit dari manfaat yang banyak tersebut. Akhir-akhir ini banyak sekali penelitian yang menjelaskan bahwa  ibadah puasa memiliki manfaat yang sangat besar dalam kesehatan. Salah satunya adalah meningkatkankan daya tahan tubuh atau sitem kekebalan tubuh (imun). Artinya, Allah tidak akan mewajibkan sesuatu perkara kecuali ada manfaat yang besar. Seperti disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 2, “Dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”

Selama sebelas bulan manusia selalu menikmati bermacam hal yang bersifat menuruti syahwat, mengisi dan memenuhi perutnya dengan berbagai macam makanan dan minuman. Dan ketika masuk bulan Ramadhan dia berpuasa, berarti ia sedang mengistirahatkan fungsi atau peran dalam tubuhnya untuk sementara waktu seperti organ pencernaan dan semacamnya. Dan, dengan berpuasa kita menetralisir fungsi organ-organ tubuh yang begitu penting.

Selain menyelamatkan anggota tubuh dari berbagai penyakit, puasa juga dapat menentramkan pikiran. Artinya puasa tidak hanya menyehatkan jasmani, tapi juga rohani. Karena betapa banyak penyakit berasal dari makanan dan minuman dan betapa banyak juga orang yang sakit diakibatkan oleh banyak pikiran. Hal tersebut sangat memungkinkan melemahkan imunitas tubuh seseorang.

Manfaat puasa bagi kesehatan tidak terbantah lagi. Ini yang menjadikan puasa banyak juga dikerjakan oleh orang-orang nonmuslim. Tentu saja manfaat puasa akan diperoleh oleh siapapun pelakunya. Meski manfaat tadi hanya sebatas masalah kesehatan. Bagi kita tujuan utama berpuasa adalah ketaatan terhadap perintah Allah. Tidak dibenarkan puasa karena niat agar badannya sehat. Badan sehat hanya salah satu manfaat yang didapat dari mengerjakan puasa.

 

 

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...