Jumat, 26 November 2021

GURU ABAD 21



Jangan heran bila penampilan guru sekarang banyak yang “stylish”. Guru era industri 4.0 begitu erat dengan teknologi. Hubungan dengan murid juga begitu cair, akrab seakan teman belajar di kelas. Bandingkan dengan guru tempo dulu. Guru masa lalu penampilannya banyak yang terlihat sederhana. Sosoknya berwibawa, tatapan matanya sudah cukup membuat muridnya segan.

Guru abad 21 jauh dari kesan keras. Mungkin lebih tepatnya tidak berani keras terhadap muridnya. Sudah banyak contoh yang tidak mengenakkan yang dialami guru ketika ada tindakan sedikit keras terhadap muridnya. Bukan cuma perlawanan dari orang tua siswa, bahkan sampai masuk ke ranah hukum. Isu HAM seakan menjadikan gerak guru menjadi sangat terbatas.

Sebenarnya metode keras yang diterapkan guru zaman dahulu adalah bagian dari model mendidik anak. Dan guru melakukan hal tersebut dengan terukur tidak berlebihan. Banyak yang menyamakan antara keras dengan kejam, padahal keduanya sangat berbeda.

Generasi sekarang yang menjadi guru adalah didikan guru zaman dulu. Tentu saja bukan cuma guru, politisi, pejabat negara, ilmuwan sampai profesor semuanya produk guru model kuno. Nyatanya banyak yang memiliki kompetensi luar biasa dan berprestasi di bidangnya masing-masing.

Lalu seperti apa hasil didikan guru abad 21?. Kita harus menunggu dua puluh atau tiga puluh tahun lagi. Apakah akan lebih hebat dari anak didik guru tempo dulu atau justru sebaliknya. Tentu saja kita berharap semakin mudah dan lengkapnya sarana belajar, output yang dihasilkan semakin meningkat.

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...