Senin, 30 Agustus 2021

ADAPTASI TATANAN DUNIA BARU



Seorang ilmuwan dunia terkemuka Stephen Hawking pernah mengatakan, “Kecerdasan adalah kemampuan untuk beradaptasi pada perubahan”. Dan sepertinya apa yang dia katakan hari ini terbukti. Siapa yang mampu beradaptasi dengan tatanan dan situasi baru dia yang akan eksis, sementara yang gagap dengan dunia baru perlahan akan tersisih.

Pandemi Covid-19 memang telah memberikan banyak perubahan dalam tatanan kehidupan sosial. Terutama dengan adanya anjuran stay at home atau bertahan diri di rumah. Terkait belajar, bekerja, dan beribadah di rumah diberlakukan oleh pemerintah.

Disadari atau tidak, perubahan tersebut telah melahirkan tatanan peradaban baru, tepatnya setelah kebijakan Perubahan gaya hidup dan perilaku masyarakat yang semakin berkembang tanpa mengenal waktu dan tempat menjadi penyebab utama digitalisasi mudah diterima warga dunia. Hal itu dikarenakan kemudahan akses internet memungkinkan setiap orang melakukan aktivitas online kapan saja dan di mana saja.

Era pandemi memaksa kita terbiasa dengan aktivitas online. Jenis pekerjaan yang berbasis internet lebih tahan dan kokoh dari terjangan badai pandemi. Sementara sektor-sektor yang belum terintegrasi dengan sistem jaringan, akan lebih terkena dampak. Kita ambil contoh, rumah makan yang telah bekerjasama dengan ojek online mampu bertahan (survive) dibanding dengan mereka yang masih tradisonal.

Dunia pendidikan ke depannya juga harus mengikuti tatanan baru yang serba digital. Kelak lembaga pendidikan tidak mengharuskan memiliki kampus yang besar, karena sistem pembelajarannya cukup online. Peserta didiknya pun tidak lagi terbatas pada letak geografis tertentu, karena di manapun berada akan bisa dijangkau dengan mudah.

 

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...