Berdirinya gerakan kepanduan diprakarsai oleh Baden Powell
yang awalnya pada tahun 1907 mengadakan perkemahan di Pulau Brownsea, Inggris. Adapun
gerakan kepanduan di Indonesia dimulai pada tahun 1912 lewat organisasi
Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) yang kemudian berganti nama
menjadi Nederlands-Indische Padviders Vereeniging (NIPV) pada tahun 1916.
Melihat gerakan kepanduan (pramuka) yang berada di
Indonesia, membuat tokoh-tokoh gerakan nasional mendirikan Padvinders (Pandu)
untuk anak bangsa. Eksistensi gerakan kepanduan di Indonesia semakin meningkat
sehingga membuat banyak gerakan kepanduan bermunculan di Indonesia pada tahun
1928-1935.
Akhirnya Gerakan Pramuka di Indonesia mulai dikenalkan
secara resmi di Indonesia pada 14 Agustus 1961. Hal itu bersamaan dengan
Presiden RI menganugerahkan panji-panji sebagai penghargaan keikutsertaan para
pandu dalam mengisi kemerdekaan Indonesia.
Hari ini kita memperingati hari lahirnya Pramuka.
Seharusnya ini menjadi momentum bagi kita untuk menghidupkan kembali gerakan
Pramuka yang sudah mati suri beberapa tahun akibat terdampak pandemi. Ketika
kegiatan belajar di sekolah terhenti dan harus melaksanakan pembelajaran
daring, kegiatan Pramuka juga tidak ada denyut pembinaannya, dan ini merata di
seluruh lembaga pendidikan.
Banyak manfaat bagi anak ketika mengikuti kegiatan
Pramuka. Gerakan Pramuka tidak sekadar berisi tepuk tangan dan menyanyi. Tapi
dalam latihan Pramuka anak-anak (anggota) diajari banyak keterampilan yang
pastinya sangat berguna dalam kehidupan. Pramuka juga mengajarkan disiplin,
tanggung jawab dan cinta tanah air. Ayo, kembali nyalakan semangat dan
bangkitkan gerakan kepanduan di negeri kita.