Kamis, 17 Februari 2022

HARUS BERHENTI, TAPI SEPERLUNYA



Terkadang antara apa yang ada dalam angan-angan dengan kenyataan yang kita alami berbeda. Seperti peribahasa Jawa, “Ati karep tapi bondo cupet”. Mungkin kalau diartikan bebas maksudnya, keinginan dalam hati sebenarnya kuat, tapi kondisi penunjangnya tidak memungkinkan.

Ketika fisik dalam beberapa hari ada masalah, saya tetap mencoba beraktivitas untuk menghindari kejenuhan. Rupanya keinginan hati dan kemampuan tubuh tidak selaras. Kesembuhan dari sakit yang dialami sebenarnya belum bisa dikatakan sepenuhnya. Harus ada proses pemulihan untuk menjadikan fisik kembali membaik sempurna.

Intinya saya harus berhenti dulu dari aktivitas. Tubuh yang rentan membutuhkan istirahat yang cukup. Ketika dipaksakan, mungkin yang terjadi justru pemulihan akan melambat. Tidak ada orang yang mampu melampaui keterbatasannya.

Berhenti untuk pemulihan memang penting tapi sperlunya. Jangan sampai terlena dengan situasi yang nyaman. Semangat yang redup harus dinyalakan lagi. Karena bila tubuh terbuai dengan istirahat yang panjang pasti akan merugikan diri sendiri.

Ada masanya kita sibuk, ada masanya santai. Ada waktunya kita bekerja dengan keras, tapi jangan sampai melupakan istirahat.

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...