Kamis, 31 Maret 2022

SUKSESI “PEMIMPIN KECIL”



 

Pada hari Rabu tanggal 31 Maret 2022 kami melaksanakan musyawarah warga Rukun Tetangga untuk memilih pengurus RT yang baru. Kepengurusan (RT 1 RW 2 Dusun Gempol Desa Sumberdadi) yang lama sudah berakhir setelah melaksanakan tugas selama lima tahun terhitung sejak Maret tahun 2017.

Sejak awal saya sudah menduga banyak yang menolak ketika diajukan untuk menjadi ketua RT. Dan ternyata dugaan saya benar. Pemilihan berjalan dengan singkat karena sebagian besar warga tetap menghendaki kepengurusan RT yang lama dilanjutkan kembali.

Saya tidak bisa menolak hasil musyawarah warga yang kembali “memaksa” saya menjadi ketua RT untuk kedua kalinya. Bagi saya proses yang berlangsung adalah bagian dari demokrasi meski itu hanya elemen dari kelompok kecil dalam lingkup masyarakat yang paling bawah.

Ketua RT adalah jabatan sosial yang banyak dihindari oleh orang. Tentu beda dengan posisi Kepala Desa, Bupati atau bahkan Presiden. Jabatan-jabatan tersebut menjadi rebutan banyak orang. Dengan senang hati mereka akan mencalonkan dirinya sendiri. Memasang gambar berukuran besar di pinggir-pinggir jalan agar dikenal masyarakat. Bahkan meski harus mengeluarkan banyak biaya mereka tidak akan mundur.

Bagi saya sekecil apapun peran seorang ketua RT dalam masyarakat tetaplah penting. Memang dia hanya memimpin kurang dari empat puluh kepala keluarga. Tapi pepimpin tetaplah pemimpin. Dia harus bertanggungjawab terhadap apa yang dipimpinnya. Kullukum ra'in wa kullukum mas'ulun an ra'iyyatihi

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...