Selasa, 25 Agustus 2020

MENULIS DAN PERUBAHAN


Kita kerap mendengar nama-nama penulis besar seperti; Ibnu Khaldun, Imam Ghozali maupun Karl Marx. Ketiga nama tersebut adalah contoh dari sekian banyak penulis yang mampu membuat banyak perubahan. Apa yang telah tertulis dalam karya mereka menjadi pedoman dan sumber rujukan pengembangan ilmu pengetahuan sampai hari ini. Ihya’ Ulumuddin karya Imam Ghozali sampai saat ini masih dibaca dan dikaji, digali ilmu yang terpendam di dalamnya. Ibarat laut yang kaya mutiara, tidak habis meskipun diambil berulang-ulang. The Muqaddimah karya Ibnu Khaldun, hingga hari ini masih sangat relevan dijadikan pedoman ilmu  sosiologi, sejarah, antropologi, dan ekonomi. Sementara karya Karl Marx Das Kapital ibaratnya menjadi kitab suci bagi kaum sosialis.

Menulis acapkali sebuah ekspresi dari kerisauanan hati maupun penyaluran arus ide yang terlintas dan yang dirasa pada benak manusia. Menulis adalah luapan kejujuran sang penulis. Kegelisahan ketika melihat situasi dalam kehidupan masyarakat yang dia lihat semua diwujudkan dalam tulisan. Karena tanpa menulis semuanya yang ada dalam angannya akan sia-sia, hilang lalu terlupakan begitu saja. Gambaran tersebut kemudian disusun dalam rangkaian kata-kata yang indah, namun terkadang mengukir kalimat-kalimat yang menentang keras, menciptakan kata-kata yang penuh rasa menusuk relung hati pembaca. Menulis mempunyai kemampuan untuk mengubah kata-kata menjadi sebuah kekuatan hati. Dengan menulis penuh penjiwaan, sebuah ide akan mengubah banyak hal.

Pandangan para penulis  tidak akan sia-sia, karena ia mampu menumbuhkan semangat orang-orang yang kecil harapan, dan menciptakan suatu arus pikiran massa yang mengarah kepada suatu tujuan tertentu. Karya yang inspiratif mampu membangkitkan semangat yang meredup. Kekuatan kata-kata penulis adalah sesuatu yang luar biasa. Kata-kata mampu merekam mimpi-mimpi di masa lalu yang kini telah berubah menjadi kenyataan yang nyata. Menggambarkan masa depan yang penuh harapan. Para penulis merdeka menulis dan mengarahkan dengan segala hati mereka dengan kata-kata ini.

Menulis sekilas adalah aktivitas sederhana namun dampaknya bisa menjadi hal besar yang di luar dugaan. Untuk menyampaikan ide-ide kreatif dan inovatif, maka manusia memerlukan sarana yang mendukung. Menulis yang dipublikasikan di media internet seperti sekarang ini, di Facebook, Tweeter maupun Blogger memiliki jangkauan yang lebih luas dibanding pola menulis zaman dahulu. Jaringan internet yang global akan membawa tulisan kita sampai ke pelosok dunia, menjangkau seluruh benua dan lintas negara. Dampak luar biasa dari jaringan internet global harus kita manfaatkan sebesar-besarnya untuk menyampaikan pesan kebaikan. Apa yang kita gagaskan dalam sebuah karya tulis mungkin adalah hal biasa dan bukan sesuatu yang baru. Namun terkadang momentum menjadikan karya kita dibaca dan diterima banyak orang. 

Jangan ragu untuk memulai menulis. Sangat mungkin terjadi tulisan kita mampu membuat perubahan. Perubahan sudut pandang orang, perubahan sikap seseorang maupun perubahan penting lainnya. Selamat menulis...

 


MENULIS DAN PERUBAHAN

Kita kerap mendengar nama-nama penulis besar seperti; Ibnu Khaldun, Imam Ghozali maupun Karl Marx. Ketiga nama tersebut adalah contoh dari sekian banyak penulis yang mampu membuat banyak perubahan. Apa yang telah tertulis dalam karya mereka menjadi pedoman dan sumber rujukan pengembangan ilmu pengetahuan sampai hari ini. Ihya’ Ulumuddin karya Imam Ghozali sampai saat ini masih bibaca dan dikaji, digali ilmu yang terpendam di dalamnya. Ibarat laut yang kaya mutiara, tidak habis meskipun diambil berulang-ulang. The Muqaddimah karya Ibnu Khladun, hingga hari ini masih sangat relevan dijadikan pedoman ilmu  

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...