Rabu, 18 Agustus 2021

MENDUSTAKAN AGAMA



Alangkah banyaknya orang yang mengaku Muslim, tetapi ucapan, gerak-gerik, tingkah laku, dan amal perbuatannya jauh dari tuntunan Islam. Ada pula golongan yang mengaku beragama, mereka shalat, membaca Al-Quran bahkan telah beribadah haji, tetapi semua yang telah dia kerjakan itu berdusta. Shalatnya dusta, mengajinya dusta, hajinya juga dusta, karena mereka kelompok yang tidak memiliki kepedulian terhadap anak yatim dan faqir miskin.

tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? (1), Itulah orang yang menghardik anak yatim, (2), dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin. (3) -Surat al-Maun 1-3-

Jadi dikatakan mendustakan agama adalah mereka yang tidak punya perhatian kepada sesama, yang tidak mau membantu orang yang membutuhkan pertolongan, yang tidak iba dan tidak tergerak perasaannya untuk menolong. Jangankan memberikan perhatian, orang yang mendustakan agama malah menghardik, bersikap kasar, dan menelantarkan anak yatim.

Bukankah Nabi Muhammad telah bersabda, "Aku dan orang yang mengasuh yatim akan seperti ini (sembari menyandingkan jari telunjuk dan tengahnya) di dalam surga." (HR al-Bukhari). Tidak cukup dikatakan shaleh bagi mereka yang hanya mementingkan ibadah mahdhah saja, tapi juga mereka yang memiliki kepedulian sosial.

Di setiap bulan Muharram, masyarakat kita sudah terbiasa dengan pelaksanaan santunan anak yatim dan piatu. Tentu ini hal yang sangat baik. Tapi kita tidak boleh melupakan bahwa itu belum cukup. Ada sebelas bulan yang lain di mana mereka memerlukan segala kebutuhan hidunya. Memiliki perhatian terhadap anak yatim dan faqir miskin tidak terbatas pada momen tertentu saja, namun hendaknya kepedulian sepanjang waktu.

 

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...