Senin, 26 Oktober 2020

BERPIKIR BESAR (2)


Sudah pukul 21.30, ketika “Jagongan Literasi” via Zoom selesai. Obrolan santai seputar literasi yang malam ini mengambil tema, Proses Menulis dan Menerbitkan Karya. Banyak ilmu yang saya yakini sangat bermanfaat bagi saya khususnya. Semangat menulis yang belum stabil seakan mendapat suntikan gairah baru. Gairah untuk terus mendawamkan menulis. Kisah yang disampaikan oleh Prof. Naim hari ini luar biasa. Ternyata sampai seperti itu beliau merintis menjadi penulis. Benar-benar perjuangan yang tidak mengenal kata menyerah, pokoknya terus berusaha tidak pernah putus harapan.

Teringat hari ini saya belum mengupload tulisan. Mencoba meneladani kegigihan beliau (Prof. Naim) setiap hari menulis. Tidak mengapa apa yang saya tulis hanya dilirik oleh sedikit pembaca. Saatnya menguji kesungguhan niat menulis. Apakah menulis hanya karena motivasi ingin dihargai orang, atau menulis sungguh-sungguh karena niat yang mulia. Menulis sebagai jalan ibadah, dan menulis untuk kemaslahatan yang lebih besar.

Menyambung kembali tulisan yang kemarin. Mengulas buku Berpikir dan Berijiwa Besar Karya David J.Schwartz. Dari berbagai pengalaman nyata yang diceritakan oleh penulis, dapat kita simpulkan bahwa; Keberhasilan dan kegagalan berawal sejak seseorang merancang sebuah pekerjaan. Bagi orang yang berpikir besar, sebuah pekerjaan pasti akan dilakukan dengan serius. Dimulai dari perencanaan yang baik dan dikerjaakan dengan cara yang baik pula. Sementara bagi orang yang tidak memiliki visi berpikir besar semua dijalankan dengan asal-asalan (asal dikerjakan).

Orang yang berpikir besar tidak takut menghadapi tantangan. Karena baginya tantangan selalu ada dalam setiap pekerjaan yang dipilihnya. Tantangan adalah sarana seseorang selalu belajar berkembang dan mengoptimalkan kemampuan diri sendiri. Bagai sebuah ungkapan, “Pelaut besar adalah pelaut yang sering menghadapi besarnya gelombang dan badai yang menerjang”. Belum disebut pelaut hebat bila selama ini hanya main di tepi pantai saja.

Buku Berpikir dan Berijiwa Besar, sebenarnya isinya bukan terbatas dari pengalaman pribadi penulis saja. Namun merupakan kumpulan “true story” dari berbagai sumber yang dikisahkan dengan menarik. Ada benang merah dari banyak cerita yang disampaikan dalam buku ini. Semua kisah sukses selalu dimulai dari berpikir yang positif sebelum melangkah, berpikir besar. Berpikir besar itu menjiwai semua tindakan yang kita kerjakan. Berpikir besar akan semakin menjadikan energi kita menyala. Berpikir besar akan menyingkirkan semua bayang-bayang kegagalan yang menghantui angan-angan kita.

 

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...