Menulis
sebenarnya hampis sama dengan berbicara. Sama-sama mengungkapkan kata. Menulis
dan berbicara tentunya juga akan memberi pengaruh terhadap orang yang membaca
atau mendengar. Kata-kata yang baik akan menjadikan orang yang mendengar merasa
nyaman dan tertari. Begitu pula tulisan yang baik akan berdampak baik bagi
orang yang membacanya.
Karena memiliki
dampak yang sama, saya selalu berhati-hati dalam menulis. Takut apabila tulisan
yang saya buat menimbulkan dampak yang kurang baik bagi pembaca. Mungkin karena
alasan itulah saya menghindari tema yang sensitif.
Saya lebih suka
menulis tema yang ringan-ringan saja. Sebisa mungkin saya memilih kata-kata
yang tidak akan menimbulkan perasaan kurang enak bagi orang yang membaca.
Terlebih membicarakan keburukan orang, pasti akan saya hindari. Karena saya
menyadari tidak ada seorang pun yang suka keburukannya diumbar dan
disebarluaskan.
Jujur saya
tidak menyukai medsos karena saya terlalu risih membaca komentar netizen yang
semuanya hampir tidak lagi menimbang rasa. Kata-kata yang menusuk perasaan
bahkan merendahkan martabat orang sudah menjadi hal yang biasa. Ini yang tidak
akan mungkin saya lakukan.
Kata-kata yang
buruk sebenarnya akan kembali kepada orang yang mengeluarkannya. Artinya
kualitas orang bisa dilihat dari bagaimana ia berkata-kata atau tulisannya.
Semakin buruk dan kasar maka semakin rendah kepribadiannya. Sebaliknya, semakin
santun maka semakin tinggi pula akhlaqnya.