Kamis, 25 Februari 2021

SEPINYA DUNIA SEPAK BOLA



Sepak bola tanpa penonton, rasanya seperti sayur tanpa garam. Benar-benar tidak menarik, dingin dan hambar. Dan itulah yang terjadi saat ini. Liga-liga terkenal dunia seperti: Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol maupun Liga Perancis tetap berjalan di masa pandemi ini, tapi tanpa kehadiran penonton. Klub-klub besar seperti Real Madrid, Barcelona, Manchester United dan lainnya tentu sangat dirugikan dari segi finansial. Bisa dibayangkan kerugian dari segi pendapatan penjualan tiket. Padahal untuk satu kali pertandingan saja lumrahnya bisa ditonton langsung suporter sebanyak 50.000 sampai 80.000 orang.

Bagi maniak bola (penggemar sepak bola), semua tentu sangat merindukan bisa menonton liga-liga Eropa maupun Liga Champion (UEFA League) semeriah dulu. Meskipun hanya menonton siaran langsungnya melalui televisi semua terasa penuh gairah dan atmosfer sepak bola yang luar biasa. Stadion yang penuh sesak dengan suporter yang fanatik menjadikan nonton bola terasa hadir langsung di tengah-tengah padatnya penonton.

Kerugian klub sepak bola sebenarnya bukan dari segi finansial saja, namun dari segi prestasi klub. Klub besar yang biasanya memiliki pendukung setia, kini harus bermain di depan puluhan ribu kursi penonton yang kosong. Tentu semangat bertanding pasti tidak sama dengan situasi ketika mendapat dukungan suporter sejati mereka. Dan sekarang terbukti, contohnya stadion Anfield kandang Liverpool yang dahulu dikenal “angker” kini tidak lagi menakutkan bagi tim-tim tamu. Puluhan ribu liverpuldian yang biasanya selalu habis-habisan mendukung timnya, sering menjadikan pemain-pemain Liverpool “kesetanan”. Kini tanpa penonton Liverpool sering kalah ketika main di Anfield.

Sepak bola tanpa penonton menjadikan permainan sistem kandang dan tandang tidak begitu ada bedanya. Tidak ada lagi “teror” dari pendukung tuan rumah kepada tim-tim yang bertandang. Tim tuan rumah saat ini tidak pernah lagi mendapat bantuan dari pemain keduabelas mereka, yakni suporter fanatik.

Meskipun tanpa penonton, faktanya liga-liga Eropa tetap bisa berjalan. Setidaknya masih ada pendapatan klub dari hak siar televisi dan penjualan merchandise klub. Berbeda dengan sepak bola di negara kita. Sampai saat ini Liga Indonesia belum bisa berjalan, meski sebenarnya kita bisa meniru sepak bola Eropa yang masih bisa bergulir. Karena keberadaan liga sepak bola sangat penting artinya bagi pemain, klub dan prestasi tim nasionalnya. Dan, jangan pernah bermimpi memiliki tim nasional sepak bola yang bagus, tanpa adanya liga sepak bola yang berjalan dengan baik.

 

Selamat Istirahat.

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...