Rabu, 14 Juli 2021

Kreativitas Dalam Menulis


 


“Anda tidak akan pernah kehabisan kreativitas. Semakin banyak Anda menggunakannya, semakin banyak yang Anda miliki.” Begitu ungkapan Maya Angelou seorang penulis puisi dan skenario, orator, dan aktris Afrika-Amerika. Mengutip dari Wikipedia, Maya Angelou adalah wanita Afrika-Amerika pertama yang diminta untuk membacakan puisi karyanya dalam inagurasi presiden Amerika Serikat tahun 1993. Puisi yang dia bacakan pada inagurasi Bill Clinton berjudul "On the Pulse of Morning" dan karya tersebut juga mendapat Penghargaan Grammy (Grammy Awards) pada tahun yang sama.

Bagi mereka para penulis produktif, tidak ada alasan berhenti menulis karena kehabisan gagasan. Karena kreativitas menulis itu sebenarnya tanpa batas. Akan selalu ada ide baru yang menarik untuk ditulis. Tentu ini berbeda dengan kita yang masih belajar konsisten untuk menulis.

Sementara penulis yang lain (Seno Gumira Ajidarma) mengatakan, “Menulis adalah suatu cara untuk bicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah di mana. Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang.”

Kemampuan menulis dan kreativitas menulis memang harus selalu (terus) ditingkatkan. Simpelnya dilatih dengan cara terus praktik menulis dan mencari cara untuk mengembangkan diri. Karena pada dasarnya tujuan semua penulis sama, yaitu bagaimana agar tulisan yang dibuat bisa bermutu dan enak dibaca dan bisa diterima pembacanya.

Selama kita masih berlatih untuk menulis, abaikan saja mutu tulisan yang dibuat. Ini adalah jalan mengembangkan kreativitas menulis. Sebuah proses yang harus ditempuh dengan kesabaran. Karena yakinlah, tidak ada “potong kompas” (memintas jalan) untuk segera sampai ke tujuan.

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...