Perang benar-benar telah pecah di Ukraina. Pasaukan Rusia telah melancarkan serangan ke kota-kota di Ukraina. Ribuan orang telah mengungsi menyeberangi perbatasan meninggalkan Ukraina demi mencari keselamatan. Sementara sebagian besar warganya bertahan dan siap perang melawan invasi tentara Rusia.
Rusia kini menunjukkan kekuatannya. Mereka tetap melancarkan operasi militer meski mendapat ancaman dari Amerika Serikat. Seperti pepatah yang mengatakan “Anjing menggonggong kafilah berlalu”. Meski Joe Biden telah mengeluarkan ancaman keras bila Rusia melanjutkan invasinya, nyatanya semua dianggap gertak sambal yang tidak menakutkan Putin (Presiden Rusia).
Mengapa Rusia begitu berani melawan dunia. Tentu karena Rusia memiliki kekuatan militer yang besar dan kuat. Didukung pula dengan persenjataan dan peralatan perang yang canggih. Ini yang membuat Amerika harus berhitung seribu kali untuk terlibat perang dengan Rusia. Seperti kata Biden kepada NBC awal bulan ini, “Ini tidak seperti kita berurusan dengan organisasi teroris". Artinya Amerika menyadari melawan kekuatan Rusia akan memiliki risiko yang sangat besar.
Amerika kembali memainkan politik satandar gandanya. Mengapa ketika konflik Irak dengan Kuwait mereka turut campur sedangkan konflik di Ukraina mereka diam saja. Status sebagai “Polisi Dunia” negeri Paman Sam (Amerika) kembali dipertanyakan. Nampak bahwa selama ini apa yang menjadi kebijakan Amerika semata untuk keuntungan mereka sendiri.
Dunia berharap cemas menunggu apa yang terjadi selanjutnya. Apakah benar Amerika hanya diam atau berani melawan Rusia. Bila mereka tidak ambil bagian, kemungkinan invasi Rusia akan segera berakhir. Tapi bila Amerika angkat senjata membantu Ukraina, ancaman yang lebih besar akan terjadi. Perang Dunia ketiga di depan mata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar