Dampak perang memang akan selalu memilukan hati. Sejak serangan
Zionis Israel pada awal Oktober lalu mengakibatkan sekitar 15.000 warga Gaza
meninggal dunia, di mana anak-anak dan wanita bahkan menjadi korban. Dari sisi
Israel disebut terdapat 1.400 orang tewas.
Perang antara para
pejuang Gaza melawan Zionis Israel kini memasuki masa genjatan senjata. Kedua
belah pihak telah sepakat menahan serangan selama empat hari sejak Jumat 24
November 2023. Perang Gaza sendiri telah berlangsung hampir dua bulan. Serangan
mendadak Hamas 7 Oktober membuat Israel menggaungkan perang.
Mengutip
dari sebuah sumber berita, selama tiga hari pertama gencatan senjata, 39
tawanan Israel dibebaskan oleh para pejuang Gaza. Mereka ditukar dengan 117
tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Genjatan
senjata sebenarnya bukan berarti menjadi pertanda konflik di negeri Palestina
akan berakhir menjadi perdamaian. Hamas adalah kelompok militan yang selamanya
tidak akan mau berdamai dengan Zionis Israel. Selama Israel masih menduduki
bumi Palestina, mereka akan terus berjuang mengusirnya.
Hidup
mulia atau mati syahid. Para pejuang Gaza pasti lebih memilih menjadi syuhada
di medan tempur daripada tunduk di bawah kaki-kaki Zionis yang bengis. Mereka
sangat yakin pada waktunya nanti, Palestina akan menjadi negeri yang merdeka
dan terbebas dari rongrongan Zionis Israel. Semoga Allah selalu menyertaimu
wahai para Pejuang Gaza…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar