Ada-ada saja, masak
gol offside tetap dinyatakan sah. Padahal wasit telah meniup peluit, pemain
membuat pelanggaran berat terhadap lawan mainnya dan offside pula, tapi
anaehnya golnya tetap dinyatakan sah.
Seharusnya sesuai
aturan, sebuah gol yang prosesnya dilakukan dengan membuat pelanggaran maka gol
tersebut tidak sah dan harus dianulir oleh wasit. Tapi ini, pelanggarannya
dihukum anehnya golnya tetap sah.
Banyak orang saat ini
sedang tergelitik mengomentari situasi politik di tanah air. Sebagai komentator
bola amatir kelas lesehan sebenarnya saya kurang paham dengan dunia politik
yang penuh intrik. Saya lebih paham dengan dunia sepak bola yang katanya menjunjung
fair play dan anti rasisme.
Dampak putusan gugatan di MK (Mahkamah
Konstitusi) menurut banyak analis tak ubahnya seperti kericuhan gegara gol
offside yang tetap disahkan. Tapi secara pribadi saya tidak punya kepentingan
karena bukan partisan sebuah partai politik. Baik itu yang mendukung ataupun
yang menentang.
Politik memang beda
dengan sepak bola. Namun demikian kita juga melihat dengan jelas ada kesamaan
antara keduanya. Keduanya sama-sama berusaha mengalahkan lawan dengan telak.
Adu strategi bahkan tipu muslihat acapkali digunakan untuk mencapai kemenangan.
Selamat bertanding wahai parpol… junjung fair play layaknya sepak bola.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar