Jangan pernah berhenti untuk menulis. Itu yang selalu saya katakan pada diri sendiri. Setiap kali semangat menulis terkikis dan menyisakan rasa berat serta kejenuhan, setiap kali pula saya harus menyuntikkan stimulus agar semangat bangkit kembali.
Bagi
seorang penulis, berkarya dan terus menulis ibaratnya seperti memiliki lentera
(lampu) yang tetap menyala. Tak peduli seberapa besar sebuah lentera, yang
pasti dia akan tetap bercahaya. Karena cahaya, meski ia tak terang benderang
tetap saja akan menjadi petunjuk.
Mungkin
filosofi tersebut (di atas) yang membuat saya memiliki energi untuk tetap
menulis. Menulis tak sekadar karena mendapat benefit berupa materi. Jauh lebih
tinggi dari hasrat itu, tetap menulis karena ingin memiliki lentera dalam
kehidupan ini meski hanya sebuah lentera kecil.
Dengan
menulis menjadikan hidup penulis terasa lebih produktif. Setidaknya itu
menambah porsi waktu yang digunakan untuk hal yang berguna. Menulis adalah
wujud nyata ekspresi yang tertuang dalam rakitan bahasa tulisan. Karena tidak
semua rasa bisa diungkapkan dengan kata-kata lisan kita.
Jalan
hidup penulis laksana pelita yang memberi terang. Bila mana ia tidak mampu
memberi terang bagi orang lain, sekurang-kurangnya hidupnya sendiri tidak dalam
kegelapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar