Kegiatan Coaching Clinic Penulisan Naskah Khutbah yang
diselenggarakan Bimas Islam Kemenag RI, seolah menjadi ajang sillaturrahim para
penulis dari pelbagai penjuru nusantara. Berkumpul dan berinteraksi selama tiga hari bersama dengan para
penulis dari berbagai provinsi, jelas semakin menambah wawasan menulis dan pastinya
banyak pengalaman baru yang menarik.
Bila dilihat dari tajuk acara, memang mayoritas peserta Coaching
Clinic Penulisan Naskah Khutbah adalah para khatib yang sudah terbiasa
menyampaikan khutbah di mimbar. Namun demikian, ada beberapa peserta yang belum
memiliki pengalaman berkhutbah. Bahkan ada tiga peserta perempuan yang lolos
seleksi dan ikut dalam kegiatan tersebut.
Ada berbagai macam latar belakang (profesi) peserta yang
mengikuti Coaching Clinic Penulisan Naskah Khutbah. Dosen, penyuluh agama, guru
di lingkungan pesantren, bahkan ada peserta dari kalangan lawyer (pengacara). Tidak
hanya profesi yang beragam, latar belakang ormas keagamaannya ternyata juga
bermacam-macam.
Meski memiliki profesi yang berbeda-beda, tapi ada satu
persamaan minat yang nampak dari semangat mengikuti kegiatan Coaching Clinic
Penulisan Naskah Khutbah, yaitu mengembangkan kemampuan menulis. Semua peserta
adalah penulis yang aktif. Baik itu di media sosial, jurnal ilmiah, penerbitan
buku maupun content creator di media online.
Tugas penulis adalah menulis. Sudah, lupakan teori-teori
yang membingungkan, melangkah saja. Hakikat umur beda dengan usia. Usia itu
fisik sedangkan umur itu kemanfaatan hidup. Benefit menulis adalah pahala yang unlimited.
Bukan sekadar materi yang tidak seberapa besar nilainya. Menjadi penulis
sebenarnya sedang merancang manjangkan umur. Sepertri Imam Al-Gozali yang usianya
hanya 45 tahun, tapi umurnya ribuan tahun. Salam literasi….
Jooosh Abah Pri...
BalasHapusAlhamdulillah, matursuwun
HapusBarakallahu Lak
BalasHapusAminn
HapusSangat menginspirasi pak Pri... Tetap istiqomah dan semangat dalam menulis... 👍
BalasHapusAminn, suwun Pak Aan
BalasHapus