Pasca Ramadan (Bulan
Syawal) menjadi momentum bagi umat muslim untuk muhasabah kemudian berusaha
memperbaiki diri. Kita baru saja melewati bagian penting dari
tahapan-tahapan penyucian diri untuk menjadi pribadi muslim yang kaffah.
Islam kaffah bisa
dimaknai sebagai Islam komprehensif. Agama
Islam dipahami, dihayati, dan diamalkan secara menyeluruh. Ajaran Islam mempunyai
dan memperlihatkan wawasan yang luas yang mengatur seluruh sendi kehidupan.
Islam tidak hanya mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan (hablum
minallah) yang dilaksanakan melalui ritual ibadah khusus berupa shalat, puasa,
zakat, haji, dan ibadah lainnya.
Istilah
Islam kaffah atau berislam secara kaffah berasal dari Surat Al-Baqarah ayat 208
sebagai berikut ini: Artinya: “Wahai orang yang beriman, masuklah kamu semua ke
dalam Islam keseluruhan. janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan.
Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kalian,” (Surat Al-Baqarah ayat 208).
Islam adalah agama yang
universal, yang mengatur urusan kehidupan diniawi di semua aspek dan bidang.
Islam yang Kaffah adalah implementasi ajaran Islam yang benar. Islam yang
menjalankan segala aturan yang sudah termaktub dalam Al-Qur’an dan Hadits yang
syari’atnya jelas ditujukan kepada umat Nabi Muhammad.
Kita sebagai umat Islam
harus terlibat aktif dalam berbagai urusan masyarakat dan bahkan pembangunan
nasional secara umum. Pada hakikatnya tidak ada pemisahan antara urusan dunia
dengan akhirat. Sesuatu yang nampaknya urusan duniawi tapi bila diniatkan
sebagai ibadah maka akan bernilai di sisi Allah.
Dunia adalah ladang
akhirat. Apa yang diperoleh kelak di akhirat bergantung dengan apa yang dia
kerjakan semasa hidup di dunia. Marilah kita menebar kebaikan sebagai bukti
kita mengamalkan Islam kafah. Karena kesalehan bukan dinilai sekadar dari
bagusnya ibadah maghdoh (ritual) seseorang, namun juga dinilai dari seberapa
besar dia memberi manfaat bagi masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar