Kata orang kesempatan itu tidak datang untuk kedua kali.
Mumpung ada kesempatan seharusnya bisa digunakan dengan sebaik-baiknya. Hidup
di dunia ini juga sekali, tak akan ada kesempatan lagi memperbaiki diri apabila
hidup telah barakhir. Jadi, selagi masih ada kesempatan waktunya kita mengisi
dengan tabungan kebaikan.
Tapi bagi Pak Budi (bukan nama sebenarnya) kesempatan
ternyata datang untuk kedua kalinya. Pada bulan Ramadhan kemarin beliau terkena
serangan stroke yang sangat berat. Parahnya, menurut diagnosa dokter ada
pembuluh darah di otak yang telah pecah. Berminggu-minggu harus pulang pergi melakukan
perawatan kesehatan di Rumah Sakit. Tak cukup itu, beliau harus melakukan
terapi kesehatan alternatif guna mempercepat pemulihannya.
Dengan usaha gigih dan semangat yang kuat untuk sembuh ternyata
membuahkan hasil yang manis. Pada pelaksanaan shalat Iduladha kemarin beliau
sudah bisa melaksanakan shalat berjamaah di masjid meski masih menggunakan
kursi. Rupanya Allah masih memberi kesempatan kedua bagi Pak Budi.
Mungkin banyak kerabat dan sahabat beliau, termasuk saya tidak
mengira beliau bisa pulih dengan cepat. Padahal sakit yang diderita beliau
sudah sangat berat. Jangankan untuk berjalan, sekadar menggerakkan tangan dan
berbicara saja sudah sulit. Kini meski masih pelan, tetapi beliau sudah bisa
berjalan sendiri tanpa alat bantu dan mampu
berkomunikasi dengan baik.
Dengan kondisi yang terus membaik Pak Budi juga semakin
sering saya lihat shalat fardhu di masjid. Namun akhir-akhir ini saya jarang
melihat beliau berjamaah. Rupanya beliau sudah mulai kembali beraktivitas di
tempat kerja. Perlahan, semua kegiatan yang beliau tinggalkan selama sakit kini dapat dikerjakan kembali. Semua orang memang diberi kesempatan, namun tidak
semuanya punya kesempatan kedua seperti Pak Budi.
Semoga dengan kesempatan itu bisa dimanfaatkan dengan baik
BalasHapusLeres Bu...
BalasHapus