Penggemar dan pecinta fanatik Manchester
United tentunya masih memberi kesempatan Erik ten Hag untuk membuktikan diri.
Dua pertandingan dengan hasil memalukan memang membuat para penggemar gemas dan
kecewa. Tapi terburu-buru menyalahkan pelatih adalah tindakan yang tidak fair.
Reputasi Erik ten Hag di Belanda sangat bagus.
Dan dengan dedikasi yang tinggi, sebenarnya hanya menunggu waktu untuk dia bisa
sukses di Manchester United. Syaratnya dia diberi waktu untuk bekerja. Dalam
sejarah panjang MU, hanya ada satu pelatih yang dijadikan tolok ukur
kesuksesan, dialah Ferguson. Tapi Ferguson juga membutuhkan waktu untuk sukses.
Jangan sampai MU mengulang kesalahan sebelumnya
yang kurang sabar dan keburu-buru memecat pelatihnya. Nama besar sekelas
Mourinho saja diputus kontraknya karena dianggap tidak mampu menaikkan prestasi
klub, padahal Mourinho berhasil mempersembahkan tropi liga eropa.
Sebagai klub besar sebenarnya target MU berada
di level tertinggi liga Inggris sangat kita maklumi. Tetapi semua ada masanya.
Ada masa naik dan ada masa turun. Dinamika prestasi klub adalah realitas yang
tidak bisa dihindari. Tidak pernah ada satupun klub besar di dunia yang selalu
bertahan pada level terbaiknya.
Saatnya setan merah menapak kembali sejarah
kebesarannya dengan sabar. Kebesaran klub akan kembali bisa diraih bila MU
menemukan identitasnya kembali. Tidak perlu meyalahkan pemain atau pelatih.
Karena saling menyalahkan justru menjadi klub terus dalam kondisi yang tidak
stabil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar