Suasana peringatan HUT RI di kampung-kampung
pasti selalu meriah. Ada saja perlombaan hiburan yang ditampilkan. Seakan sudah
menjadi lagu wajib bila perayaan Agustusan selalu ada lomba makan kerupuk,
balap karung dan panjat pinang.
Memang semua perlombaan tersebut hanya
lucu-lucuan dan jauh dari permainan yang serius. Intinya hanya menciptakan
suasana yang meriah dan gembira atas hari kemerdekaan yang sedang diperingati.
Hadiah yang diterima juga bukan hadiah sungguhan. Karena biasanya cuma makanan
ringan yang dikemas seperti kado.
Dari sekian perlombaan panjat pinang menjadi
lomba yang paling populer. Meski sekarang pinang sudah sangat langka, tidak
kurang ide untuk menjadikan batang pisang atau bambu ori sebagai penggantinya.
Namun bila kita telusuri sejarah panjat
pinang, sepertinya perlombaan ini memang tidak perlu lagi dilaksanakan. Konon
katanya panjat pinang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Dulu panjat
pinang diikuti oleh orang pribumi dengan hadiah bahan makanan. Sedangkan para
kolonial Belanda asyik menonton sambil minum teh dan makan roti di teras
mereka.
Mereka menjadikan panjat pinang sebagai
hiburan dan bahan menertawakan orang-orang tertindas yang sedang berjuang mati-matian
mendapatkan bahan makanan. Atau lebih tepatnya panjat pinang adalah permainan
yang sebenarnya bentuk penghinaan terhadap pribumi.
Panjat pinang era dulu memang sudah beda
dengan saat ini. Tapi bila memang sejarahnya seperti itu, alangkah baiknya
ditinggalkan dan diganti dengan jenis permainan yang lain. Bukankah kita sudah
merdeka dan berdaulat, lalu mengapa kita melestarikan peninggalan penjajah yang
sudah pergi dan terusir dari tanah kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar