Senin, 15 Agustus 2022

Ada Apa Dengan MU

 




Kompetisi liga Inggris (Premier League) musim 2022-2023 telah bergulir dua pekan. Beberapa tim elit tampil dengan meyakinkan. Yang mengherankan, mengapa Manchester United (MU) tetap saja tampil loyo dan tidak bertaji. Padahal pelatih berkelas Erik ten Hag, telah didatangkan dari Belanda.

Banyak pengamat bola menilai akar masalah yang ada di MU selama ini adalah sektor pelatih. Tapi sejauh ini meski sudah berganti beberapa pelatih top tetap saja MU main kurang meyakinkan. Buktinya, dua kali Mu dikalahkan oleh lawan-lawannya  pada awal musim ini.

Penggemar MU sebenarnya sudah menaruh harapan besar dengan klub kesayangannya yang tampil memukau di pramusim kemarin. Liverpool saja dihajar dan dibuat tidak berdaya ketika main di Thailand. Singkatnya pada pertandingan-pertandingan pramusim kemarin permainan MU sangat mayakinkan.

Di saat awal musim tampil mengecewakan, kini MU dipusingkan juga oleh ulah pemain bintangnya Cristiano Ronaldo yang “ngeyel” ingin hengkang dari Old Trafford. Mega bintang peraih lima Ballon d’Or itu tidak kerasan lagi di MU karena hanya bermain di level liga eropa.

Isu yang berkembang di media, Ronaldo hanya ingin bermain di klub yang berlaga di kompetisi tertinggi eropa yakni liga champion. Rumor ini masuki akal, karena hingga saat ini Ronaldo adalah pencetak gol terbanyak di liga champion. Tentunya dia tidak ingin rekornya disalip oleh pesaing utamanya Lionel Messi.

 

Bersambung….

 

 

5 komentar:

  1. Bicara tentang MU, ini merupakan salah satu tem favorit saya selain AC Milan Italia. Penurunan prestasi MU selama ini menurut pendapat saya karena adanya ambisi yang berlebihan dari para petinggi MU dan target yang terlalu tinggi yang dibebankan kepada pelatih dan para penain MU. Pada era kepelatihan Sir Alex Fergunson, MU menjelma sebagai tem besar dan juara hal ini disebabkan oleh keberhasilan Sir Alex meramu strategi yang jitu dengan didukung para pemain berkualitas, bertekhnik tinggi, bermental baja dan mempunyai visi untuk menang yang tinggi. Sir Alex mampu meramu dan mengombinasikan pemain bintang dari luar Inggris dan pemain lokal muda berkualitas sehingga permainan MU sangat ciamik dan ditakuti lawan-lawannya. Menjadikan MU menjadi tem yang kuat dan superior Sir Alex membutuhkan waktu yang lama dan tidak instan serta sir Alex diberi kebebasan dalam memilih pemain dan menjalankan strateginya dilapangan. Tetapi setelah sir Alex sudah tidak melatih MU, prestasi MU menjadi menurun dengan sering bergonta-ganti pelatih serta keluar masuknya pemain bintang. Ada harapan ketika pelatih Portugal masuk Jose Mourinho menahkodai MU namun setelah kepergian sang pelatih prestasi MU menurun kembali. Gaya permainan MU yang dulu terkenal dengan permainan keras dan cepat sekarang sudah tidak begitu kelihatan, permainan MU sekarang cenderung lambat dan menampilkan skill pemainnya dan pemain bintangnya cenderung egois mau membobol gawang lawan. Ini merupakan tantangan bagi pelatih MU yang baru Erik Ten Hag (Belanda) untuk melatih tem sekelas MU yang sedang sakit permainannya. Erik harus mampu meramu pemainnya dan strategi permainan yang jitu dan pas untuk MU, jangan sampai salah memilih pemain bintang dengan nama besar tetapi tidak padu dengan pemain lain, Pelatih Erik harus bisa membuat ciri khas permainan MU yang cepat dan keras, dengan umpan lambung pada sayap kanan kirinya yang lincah dan penyerang yang mematikan dalam menciptakan gol, dengan gelandang pengangkut air yang kuat serta lini belakang yang kuat dan tangguh dan tak kalah pentingnya adalah sosok penjaga gawang tangguh mampu mempertahannkan gawangnya. Semoga MU dapat segera bangkit menjadi tem juara seperti tahun keemasannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ternyata Pak Aan lebih paham tentang MU. Kalau saya sebenarnya bukan penggemar MU pak.

      Hapus
  2. Bola....?? Saya senang lihat U16 saja...

    BalasHapus
    Balasan
    1. inggih bu.... tp ketika sudah di tem senior biasanya perfomanya menjadi menurun kalah pamor dg Thailand, Vietnam dan Myanmar...

      Hapus
    2. Sama Bu Eti, saya penggemar timnas segala usia. Tapi apa yang disampaikan Pak Aan ada benarnya juga. Pada level junior kita bagus, tapi di senior kita belum mampu berprestasi

      Hapus

Menyongsong Peringatan Hari Buku Nasional

  Hari Buku Nasional diperingati setiap tanggal 17 Mei tiap tahunnya. Peringatan Hari Buku Nasional pertama kali dirayakan pada tahun 2002...