Sebagai manusia biasa kita tentu tidak terbebas dari perbuatan dosa. Kewajiban kita sebagai hamba yang sering berbuat dosa adalah segera memohon ampunan kepada Allah. Sebaik-baik hamba yang berdosa tentu mereka yang tidak menunda taubat. Karena Allah mencintai hamba-Nya yang senantiasa bertaubat ketika melakukan perbuatan dosa.
Tergesa-gesa melakukan pekerjaan itu tidak baik. Tapi tergesa-gesa dalam artian menyegerakan taubat itu bagus. Jangan berpanjang angan menunda-nunda taubat, karena tidak pernah ada yang tahu sampai kapan kita punya kesempatan melakukannya.
Setiap dosa yang dilakukan manusia pasti menimbulkan kerusakan. Besar dan kecilnya kerusakan bergantung dengan besar dan kecilnya dosa yang diperbuat. Meminum khamr itu merusak tubuh dan akal, zina merusak kehormatan dan nasab, ghibah bisa merusak tali persaudaraan dan perbuatan syirik itu merusak iman.
Allah Mahatahu segalanya. Ketika Dia melarang berbuat dosa, hikmah di baliknya adalah menyelamatkan kita dari kerusakan. Dan dia Maha pengampun, ketika hamba-Nya melakukan kesalahan tetap diberi kesempatan untuk memperbaiki diri dengan taubat nasuha.
Semoga dosa-dosa yang pernah kita kerjakan diampuni oleh Allah. Kelak catatan amal kita tidak tersisa lagi keburukan perbuatan kita. “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya, baik berupa ketentuan dalam beragama maupun musibah dalam hidup dan lainnya. Maafkanlah kami, yakni hapuslah dosa-dosa kami, ampunilah kami dengan menutupi aib kami dan tidak menghukum kami akibat pelanggaran, dan rahmatilah kami dengan sifat kasih dan rahmat-Mu yang luas, melebihi penghapusan dosa dan penutupan aib. Engkaulah pelindung kami, karena itu maka tolonglah kami dengan argumentasi dan kekuatan fisik dalam menghadapi orang-orang kafir. (Al Baqaran 286).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar