Senin, 15 Juli 2024

Hoaks Fenomena Aphelion

 



Fenomena astronomi Aphelion yakni posisi titik terjauh dari Bumi ke Matahari dalam orbitnya diklaim dapat menyebabkan suhu bumi menjadi lebih dingin tersebar luas di pelbagai media sosial. Saya yakin Grup-grup WA Anda juga dibanjiri dengan postingan itu.

Fenomena Aphelion sebenarnya setiap tahun terjadi. Ini adalah siklus normal dari perputaran bumi mengelilingi matahari. Orang tua kita zaman dahulu menyebut dengan musim “bedhidhing”. Istilah ini untuk menyebut perubahan suhu yang mencolok khususnya di awal musim kemarau.

Yang saya ingat masa kecil dulu, musim dingin ini ditandai dengan pohon randu yang berbunga. Khazanah ilmu orang tua zaman dulu selalu teliti dengan tanda-tanda alam, kita menyebut dengan ilmu “titen”. Menurut narasi yang beredar di medsos, fenomena Aphelion yang terjadi sejak awal Juli 2024 akan berdampak hingga Agustus 2024.

Yang menarik, mengutip laman KOMINFO klaim bahwa Aphelion dapat menyebabkan suhu bumi lebih dingin menurut ahli astronomi adalah tidak benar dan tidak didukung oleh bukti ilmiah. Perubahan suhu global Bumi lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti aktivitas matahari, pola sirkulasi atmosfer, dan komposisi gas rumah kaca.

Para pakar juga mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi di media sosial. Inilah pentingnya untuk memverifikasi kebenaran informasi sebelum membagikannya. Informasi yang tidak didasari fakta ilmiah seringkali dapat membingungkan masyarakat dan mengganggu pemahaman yang benar tentang fenomena alam.

 

 

Belajar Sepanjang Hayat #2

  Tentu tak akan ada orang yang mau hidupnya merugi. Dan kerugian yang sebenarnya bukan kehilangan materi, namun kehilangan waktu. Bukankah ...