Selasa, 22 Oktober 2024

Jaga Ukhuwah, Hindari Perpecahan

 



Sebenarnya terasa berat harus menulis tentang masalah ini. Saya bukanlah siapa-siapa. Perkataan, tulisan maupun sikap saya tidak akan pernah dianggap penting dan tidak membuat pengaruh apa-apa. Saya hanya orang lemah yang ingin berbuat sesuatu meski itu belum pasti ada gunanya.

Tak ubahnya seperti semut yang membawa setetes air  untuk memadamkan api yang membakar Nabi Ibrahim. Dia tahu, usahanya tak akan membuat perubahan besar, tapi tetap saja ia harus berbuat karena bila diam, sama halnya dengan setuju dengan situasi yang sedang terjadi. Itulah ibaratnya saya

Hari ini kita menyaksikan perdebatan yang sepertinya sudah masuk dalam ranah perpecahan terkait tentang nasab. Kelompok habaib dihadap-hadapkan dengan kelompok ulama dan kiai pribumi. Entah apa untungnya dari semua perselisihan antar sesama saudara seiman yang sama-sama mengaku sebagai bangsa yang satu.

Saya tidak pernah menjadi pendukung atau pembela dari salah satu kelompok yang saat ini sedang bertikai. Saya hanya prihatin melihat semua ini, karena saya adalah orang yang mencintai persatuan dan kerukunan umat. Pedih rasanya melihat sesama saudara seiman saling menghujat dan merendahkan.

Apakah urusan nasab ini tidak bisa diselesaikan dengan cara yang beradab. Kalau memang ada oknum yang melanggar hukum biarkan mekanisme hukum yang berjalan dan menemukan keadilannya. Bila ada pelanggaran etika, tentu itu juga bisa diselesaikan dengan cara yang elegan.

Bila kita terus-menerus berselisih, kelompok lain akan mengambil keuntungannya. Pasti ada yang senang ketika umat Islam mengalami perpecahan. Bahkan bisa saja, semua peristiwa ini memang disengaja, umat ini sedang diadu domba. Tetap jaga ukhuwah Islamiyah saudaraku…

 

 

Belajar Sepanjang Hayat #2

  Tentu tak akan ada orang yang mau hidupnya merugi. Dan kerugian yang sebenarnya bukan kehilangan materi, namun kehilangan waktu. Bukankah ...