Setiap orang pasti membutuhkan
waktu menyegarkan diri dari padatnya kegiatan sehari-hari, karena hidup kita
tentu saja tidak melulu tentang urusan pekerjaan. Ada hal-hal sederhana namun
penting untuk dikerjakan. Sesibuk apa pun kita harus ada waktu untuk bertegur
sapa dengan tetangga, berbincang seperlunya karena kita selama ini hidup
berdampingan.
Manusia membutuhkan berkumpul dan
berinteraksi. Namun bila sekadar kumpul-kumpul dan ngobrol tak tentu arahnya
itu jelas membuang-buang waktu. Ini yang mendasari warga mengadakan ngaji rutin
di masjid di lingkungan kami. Masjid dijadikan wadah sillaturrahmi antarwarga sekaligus
tempat mencari ilmu.
Kegiatan ngaji kami laksanakan
setiap malam Jumat dimulai pukul 20.00 hingga pukul 22.00 WIB. Namun demikian
tidak jarang tanya jawab dan diskusi berlangsung hingga larut malam. Beberapa
dosen senior UIN SATU menjadi narasumber tetap. Ada Prof.Dede Nurohman,
Prof.Mujamil Qomar, Dr.Muhammad Ridho dan Prof.Abad Badruzaman (Wakil Rektor I
UIN SATU Tulungagung).
Pada mulanya kajian hanya sebatas
tafsir qur'an, kemudian berkembang ke tema tasawuf dan isu-isu keagamaan secara
umum. Konsep mengaji di masjid lingkungan RT kami memang dibuat rileks, ngaji
sambil ngopi. Bahkan tidak hanya wedang kopi, ibu-ibu tidak lupa selalu menyiapkan
makanan ringan sebagai pelengkapnya. Idenya memang ngaji santai tapi tetap
serius.
Sudah hampir satu tahun kegiatan
kajian Islam yang kami sebut sebagai Ngaji Bareng berjalan di masjid
al-Ittihad Sumberdadi-Sumbergempol. Meski jamah yang hadir tidak lebih dari dua puluhan orang namun sejauh ini bisa berjalan istiqamah. Tidak keliru bila
banyak teman-teman menganggap ngaji malam Jumat bakda Isya di masjid al-Ittihad
sebagai sarana refresing. Karena kami menikmati
suasana mengaji yang nyaman dan dapat menjalin silaturahim yang erat dengan
para tetangga.