Senin, 13 Mei 2024

Menyongsong Peringatan Hari Buku Nasional

 



Hari Buku Nasional diperingati setiap tanggal 17 Mei tiap tahunnya. Peringatan Hari Buku Nasional pertama kali dirayakan pada tahun 2002. Ditetapkannya tanggal 17 Mei karena pada 17 Mei 1980 merupakan tanggal berdirinya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Latar belakang Peringatan Hari Buku Nasional bermula dari sebuah keprihatinan di mana minat baca di Indonesia masih tergolong rendah. Merujuk pada situs resmi Kemendikbud, hasil survei yang dilakukan dalam Program for International Student Assessment (PISA) menunjukkan bahwa peringkat nilai kemampuan literasi peserta didik Indonesia masih jauh tertinggal dari negara-negara lainnya.

Berdasarkan data yang didapat dari situs resmi Perpustakaan UNHAN RI, UNESCO juga menyatakan bahwa minat baca Indonesia hanya 0,001%. Artinya, hanya ada 1 dari 1000 orang yang rutin membaca. Jelas, ini sangat rendah. Keprihatinan soal ini yang kemudian membuat Abdul Malik Fadjar selaku Menteri Pendidikan RI kala itu untuk menetapkan Hari Buku Nasional.

Setelah dua puluh tahun lebih kita memperingati hari Buku Nasional, tanda-tanda peningkatan minat baca di negeri kita belum juga menampakkan peningkatan yang berarti. Justru gejala semakin menurunnya minat baca tampak semakin jelas. Fenomena banyaknya toko buku yang ditutup terus berlanjut. Sepinya pembeli mengharuskan pemilik toko mengambil keputusan pahit, demi menghindari banyaknya kerugian.

Meski berat sebenarnya bukan mustahil untuk meningkatkan minat baca. Kita bersama-sama harus tetap optimis mampu melakukan pekerjaan besar ini. Masih ada komunitas-komunitas yang menekuni dunia literasi masih peduli dengan usaha meningkatkan minat baca. Gerakan ini tetap bertahan di tengah gencarnya arus media sosial yang menjauhkan orang dari buku. Tetap semangat membaca, selamat memperingati Hari Buku Nasional.

 

2 komentar:

  1. Buku jendela ilmu...
    tantangan di era sekarang adalah menumbuhkan kembali minat membaca ditengah-tengah game2 online yg merajalela dan lebih digandrungi generasi sekarang....

    BalasHapus
  2. Leress Pak Aan. Tantangan yang tidak ringan

    BalasHapus

Belajar Sepanjang Hayat #2

  Tentu tak akan ada orang yang mau hidupnya merugi. Dan kerugian yang sebenarnya bukan kehilangan materi, namun kehilangan waktu. Bukankah ...