Senin, 22 Juli 2024

Belajar ke Syaikh Mahmud Abdul Bari M.Rajih

 



Bagi seorang pengajar al-Qur’an, memiliki sanad dalam membaca Qur’an sangat penting. Sanad Al-Qur'an adalah silsilah keilmuan yang bersambung dari guru-guru Al-Qur'an yang pernah mengajar hingga kepada Rasulullah SAW. Sanad Al-Qur'an juga disebut "jalur matan". Cara membaca al-Qur’an yang sesuai kaidah terpelihara karena sanad yang terus dijaga.

Sabtu, 20 Juli 2024 kemarin kami berkesempatan belajar Surat al-fatihah yang bersanad dari Syaikh Mahmud Abdul Bari M.Rajih Guru besar Qira’ah Sab’ah dai Mesir. Bertempat di masjid Jaidi Campurdarat acara tersebut diikuti oleh puluhan guru mengaji maupun imam masjid dari berbagai daerah Jawa Timur.

Metode yang digunakan dalam belajar surat al-Fatihah menggunakan cara talaqqi. Talaqqi adalah metode pengajaran Al-Qur'an yang melibatkan pertemuan langsung antara guru dan murid. Dalam metode ini, guru membacakan ayat dan murid menirukan bacaan gurunya, atau murid menyetorkan bacaannya secara langsung kepada guru. 

Satu persatu kami menghap ke Syaikh Mahmud Abdul Bari M.Rajih dan melafalkan surat al-Fatihah. Kami harus mampu melafalkan sesuai yang beliau contohkan sekaligus menirukan gerak lisan agar tepat makhorijul hurufnya. Makhorijul huruf penting untuk dipelajari agar bisa membedakan bunyi huruf satu dengan yang lain. Jika tidak, huruf tersebut akan terdengar seperti huruf lainnya, yang bisa mengubah arti kata atau bacaan dalam Al-Qur'an.

Alhamdulillah, acara yang dimulai dari pagi dapat diselesaikan pada malam harinya. Kesempatan belajar langsung pada Syaikh Mahmud Abdul Bari M.Rajih menjadi sebuah pengalaman yang berharga. Kedatangan beliau yang difasilitasi Yayasan Istana Qur’an Indonesia menjadi berkah bagi para pengajar al-Quran, karena bisa belajar surat al-Fatihah yang bersambung hingga Rasulullah.

 

 

Belajar Sepanjang Hayat #2

  Tentu tak akan ada orang yang mau hidupnya merugi. Dan kerugian yang sebenarnya bukan kehilangan materi, namun kehilangan waktu. Bukankah ...