Sabtu, 14 Desember 2024

Jangan Malu untuk Mundur

 



Sepekan kemarin dunia media kita diramaikan dengan viralnya tukang es teh dan penceramah masyhur Gus Miftah. Urusan Gus Miftah sebenarnya sudah selesai. Kedua belah pihak sudah bertemu dan saling memaafkan. Namun ada yang menjadi perhatian masyarakat luas yakni mundurnya beliau dari jabatan Utusan Presiden.

Langkah Gus Miftah mundur dari jabatannya merupakan hal langka di negeri kita. Selama ini hampir tidak ada contoh pejabat tinggi yang mundur karena kesalahan yang dia lakukan. Lihat saja berapa banyak kasus korupsi yang melibatkan pejabat, namun mereka tidak pernah minta maaf atau mengundurkan diri.

Gus Miftah tidak terlibat urusan kriminal, hanya masalah etika tapi karena hal tersebut dia mengundurkan diri. Ini mengingatkan kita pada para pejabat di Negeri Sakura, Jepang. Sudah puluhan pejabat tinggi di sana, bahkan setingkat perdana menteri mengundurkan diri karena merasa tidak pantas lagi mengemban jabatan yang diamanatkan kepadanya.

Apa yang dilakukan Gus Miftah adalah bentuk keteladanan. Semoga pejabat-pejabat di negeri kita bisa mengikuti langkah beraninya. Berani mundur bila terlibat perkara (kasus) atau gagal menjalankan tugas. Apa gunanya memepertahankan jabatan bila akhirnya harus mengorbankan kepentingan rakyat. Mundur karena kesalahan adalah bentuk tanggungjawab, dan itu akan lebih mulia.

Hidup memang tidak harus selalu maju, sesekali juga harus mundur. Jangan malu untuk mundur atau turun dari sebuah jabatan, karena kehormatan orang bukan karena tingginnya jabatan. Melainkan akhlaq yang mulia.

Jangan Malu untuk Mundur

  Sepekan kemarin dunia media kita diramaikan dengan viralnya tukang es teh dan penceramah masyhur Gus Miftah. Urusan Gus Miftah sebenarny...