Senin, 20 Januari 2025

Makan Gratis Kontra Makan Artis

 



Makan gartis atau Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan janji kampanye dalam Pilpres tahun lalu sudah mulai berjalan. Beberapa daerah sudah melaksanakan program MBG meski belum bisa serentak. Tentu ini dimaklumi, tidak mudah menyiapkan makan setiap hari bagi anak-anak sekolah yang jumlahnya seluruh Indonesia konon mencapai 82 juta anak.

Ada saja tanggapan orang terkait MBG. Ada pihak yang merespon positif, dan pasti juga ada kelompok dalam masyarakat yang menilai program ini kurang efektif dan pemborosan dana negara. Sudah lumrah dalam masyarakat kita berbeda pendapat. Dan waktu yang akan membuktikan, apakah program MBG bisa berjalan dengan baik atau justru gagal dan tidak bisa dilanjutkan.

Di tengah-tengah riuhnya pertentangan pendapat program MBG, lagi-lagi viral sebuah konten dari seorang Youtuber kondang Indonesia yang merespon keluhan anak SD tentang MBG, yang mengatakan makanan yang diberikan tidak enak.

Sang Youtuber menyesalkan sikap anak yang mengeluhkan rasa makanan yang diterimanya dengan gratis. Dia membandingkan dengan anaknya yang “dipaksa” makan nasi kotak setiap kali ikut syuting dengannya. Dan seandainya anaknya mengeluh karena hanya makan nasi kotak, dia tak akan segan menabok anaknya.

Sebenarnya maksud Youtuber tadi benar juga. Kita harus mengajarkan anak-anak untuk menerima setiap pemberian dan belajar bersyukur. Nikmati setiap rezeki makanan yang ada dan jangan mudah mengeluh. Tapi dengan membandingkan MBG yang anggarannya hanya Rp.10.000 Rupiah dengan nasi kotak syuting itu sepadan?. Tentu tidak.

Keluhan anak penerima makan gratis sebenarnya penting sekali bagi evaluasi program MBG. Tentu anak-anak akan jujur dengan apa yang dia alami. Apa yang dikeluhkan tentunya tidak boleh diabaikan begitu saja. Bagaimana bila ternyata makanan yang diterima memang tidak enak dan tidak layak dimakan. Pastinya program MBG akan sia-sia karena tidak dikonsumsi oleh penerimanya.

 

Rumah, Menulis, dan Buku

  Rasanya seperti baru sadar dari kesambet. Ya, pagi ini ada yang benar-benar beda dalam perasaan saya. Ada semangat untuk berbuat lebih b...