Puasa Ramadan tahun
1446 Hijriyah telah melewati periode pertengahannya. Hari ini kita telah
memasuki puasa ke-18. Ada komentar yang sering kali kita dengar setiap kali
orang berbincang tentang puasa, “Tidak terasa ya, puasa sudah dapat banyak,
sebentar lagi Idulfitri.”
Ya, sadar atau tidak
ternyata waktu itu berjalan cepat. Seperti baru kemarin kita menunggu hasil
sidang isbat, ternyata hari ini sudah lewat dua pekan lebih. Rasanya seperti
belum terlalu lama, ternyata usia kita sudah 40 tahun lebih, 50 tahun atau
bahkan sudah lebih dari 60 tahun. Lagi-lagi tak terasa katanya.
"Berubahlah
ketika kamu masih punya waktu karena mungkin akan tiba saat di mana kamu ingin
berubah, waktu tak lagi kau punya." Sebuah ungkapan yang
menggambarkan pentingnya memanfaatkan waktu. Apa yang lebih berharga selain masih
“memiliki” waktu. Memiliki waktu artinya memiliki kehidupan dan kesempatan.
Umumnya orang
menganggap masa tua merupakan masa yang menakutkan. Karena itu, banyak orang
yang telah memiliki segalanya, yakni dunia dan semua kemewahannya, tapi ia rela
menukar apa yang dimiliki seluruhnya dengan waktu mudanya. Dan itu betul-betul keinginan
yang absurd.
Mari kita renungkan
dengan mendalam surat al-Munafiqun ayat 10 berikut ini. "Dan belanjakanlah
sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian
kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa
Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang
menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?"