Sabtu, 19 April 2025

Kembali ke Setelan Awal

 



Memang benar apa yang disabdakan Nabi Muhammad Saw. Banyak orang yang berpuasa namun hanya mendapatkan rasa haus dan lapar semata. Mereka berpuasa tetapi tidak mendapat balasan pahala apa lagi mencapai derajat takwa.

Saat ini (bulan Syawal) adalah waktu yang tepat untuk refleksi terhadap diri sendiri (muhasabah), apakah puasa kita termasuk yang disabdakan Nabi tadi. Harus ada penilaian yang jujur, agar kita tidak terjebak dengan kebiasaan kembali ke setelan awal. Ya, sebenarnya banyak yang menjalani ibadah di Ramadan tapi tidak menjadikan takwanya meningkat.

Ada indikator yang bisa dijadikan ukuran apakah puasa kita bisa menambah kualitas takwa. Bila di bulan Syawal banyak yang pola ibadahnya kembali seperti sebelum Ramadan kemarin; jarang melakukan salat sunah, malas bersillaturrahmi, enggan bersedekah berarti tidak ada atsar puasa Ramadan yang dikerjakan kemarin.

Syawal menjadi ujian istiqamah yang sebenarnya. Bila pada bulan Ramadan ibadah kita meningkat, dan setelah Ramadan menurun kembali itu artinya belum konsisten. Seperti anak sekolah yang naik kelas kemudian harus turun lagi begitu seterusnya. Ia tidak akan mencapai derajat yang tinggi karena harus bolak-balik turun lagi.

Menjalani puasa hanya sebagai rutinitas yang dijalani karena sekadar mengikuti umumnya orang. Orang berpuasa dia berpuasa, orang bergembira saat lebaran ia pun bergembira. Ibadah hanya menjadi ritual kepantasan dan kalaziman dalam bermasyarakat. Bukan mencari Rida Allah.

 

 

 

 

Misi Berat Timnas Indonesia

  Pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 babak ke-4 zona Asia akan segera dihelat. Undian babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 su...