Minggu, 17 Agustus 2025

Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan

 



 

Hari ini kita memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Kemerdekaan adalah nikmat besar dari Allah yang wajib kita syukuri. Dengan kemerdekaan, kita terbebas dari belenggu penjajahan, dari ketakutan, dan dari keterbatasan untuk mengatur negeri ini sendiri. Allah berfirman:

“Ingatlah ketika kamu berjumlah sedikit, tertindas di bumi, kamu takut orang-orang akan menculikmu, maka Allah melindungimu, menguatkanmu dengan pertolongan-Nya, dan memberikan rezeki kepadamu dari yang baik-baik agar kamu bersyukur.” (QS. Al-Anfal: 26)

Ketika Rasulullah menerima risalah kenabian dan mulai berdakwah, beliau mendapat tantangan yang sangat keras dari orang-orang kafir di kota Makkah. Periode dakwah di Makkah menjadi masa-masa yang berat karena jumlah umat Islam masih sangat sedikit dan menghadapi kaum kafir yang sangat kuat.

Sebaliknya, ketika Rasulullah dan para sahabat sudah hijrah di Madinah, dakwah Nabi dapat disampaikan dengan leluasa dan tidak lagi mendapat ancaman. Sahabat Muhajirin dan Ansor dapat menyerap berbagai ilmu yang diajarkan Nabi dan beribadah dengan tenang sehingga ajaran Islam berkembang dengan pesat.

Itulah perbedaan ketika hidup dalam kekangan penguasa zalim dan hidup di masa kemerdekaan. Mungkin kalau bisa kita ibaratkan, masa sebelum hijrah umat Islam masih dalam zaman penjajahan. Dan tatakala sudah hijrah ke Madinah umat Islam sudah memperoleh kemerdekaannya.

Dulu, para pendahulu kita berjuang dengan pengorbanan harta benda bahkan nyawa demi meraih kemerdekaan. Maka sudah sepatutnya kita yang hidup di zaman merdeka ini mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang bermanfaat, bukan dengan kemalasan dan perpecahan sesama anak bangsa.

Dengan kemerdekaan, kita bebas menuntut ilmu di sekolah dan universitas tanpa takut dilarang. Kita bebas bekerja untuk mencari rezeki yang halal demi menghidupi keluarga. Kita bebas beribadah di masjid, melaksanakan dakwah, dan mengamalkan ajaran Islam tanpa rasa takut sesuatu yang dulu sangat sulit dilakukan di masa penjajahan.

Bersyukur atas nikmat kemerdekaan tidak hanya dengan ucapan, tetapi juga dengan tindakan nyata: menjaga persatuan, menaati aturan, bekerja dengan jujur, serta semampu mungkin berkhidmah pada negeri yang kita cintai ini sesuai bidang atau profesi masing-masing. Rasulullah bersabda:

“Barangsiapa di pagi hari merasa aman di tempat tinggalnya, sehat badannya, memiliki makanan untuk hari itu, maka seolah-olah dunia telah diberikan kepadanya.” (HR. Tirmidzi)

Aman di negeri sendiri adalah bagian dari kemerdekaan. Jangan sampai nikmat ini dicabut karena kita mengisinya dengan kerusakan, perpecahan, dan saling memfitnah. Mari kita jaga negara ini agar tetap aman, damai, dan makmur, sehingga anak cucu kita kelak masih dapat merasakan manisnya kemerdekaan.

 

 

Misi Berat Timnas Indonesia

  Pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 babak ke-4 zona Asia akan segera dihelat. Undian babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 su...