Zohran Mamdani politikus berdarah Uganda
Afrika berhasil meraih nominasi Partai Demokrat untuk maju dalam pemilihan Wali Kota. Kemenangan
tersebut menjadi langkah bersejarah bagi politisi berusia 33 tahun itu untuk
menjadi Muslim Amerika pertama yang mencalonkan diri memimpin kota terbesar di
Amerika Serikat, New York.
Mengapa seorang
muslim bisa terpilih menjadi pemimpin di tengah-tengah masyarakat non muslim. Jawabannya
mungkin kompleks, tapi setidaknya kita bisa menganalisa fenomena Zohran Mamdani sebagai
sesuatu yang wajar terjadi di masa kini. Dia dipilih karena perilaku dan jejaknya,
masyarakat tidak melihat apa latar belakang pribadinya.
Fakta yang harus kita
terima, perilaku Anda lebih penting dari pengetahuan Anda. Perilaku terkadang lebih
diperhatikan daripada agama, suku, atau status pribadi seseorang. Memang kita
melihat orang dengan lensa yang berbeda-beda, tapi yang menjadi penilaian
tertinggi tentu saja akhlaqnya.
Kita tidak mengatakan
bahwa pengetahuan dan status sosial yang tinggi dalam masyarakat itu tidak
penting. Tapi pengetahuan dan status tinggi menjadi sia-sia belaka bila
perilakunya tidak beradab. Seseorang akan lebih dihargai bila berperilaku mulia
meski pengetahuannya biasa saja.
Masyarakat Amerika
tentu jauh lebih realistis dalam memilih pemimpin. Mereka akan memilih politisi
berdasarkan jejak panjang karier politiknya. Apa yang terjadi di sana mungkin
suatu saat akan terjadi di mana-mana. Kontestasi memilih pemimpin bukan lagi
berdasar pencitraan dan kekuatan uang.