Jumat, 11 April 2025

Jumat Kedua di Bulan Syawal

 



Saat ini kita tengah berada di Jumat kedua bulan Syawal tahun 1446 Hijriyah. Terasa belum lama Ramadan meninggalkan kita tanpa adanya kepastian apakah di tahun mendatang kita masih bisa berjumpa lagi, diberi kesempatan menggapai keutamaan-keutamaannya dan memenuhi nuansa ibadah yang dibawanya.

Hanya sebuah doa dan harapan yang selalu kita sampaikan kepada Allah, semoga amal ibadah kita sepanjang Ramadan kemarin diterima di sisi-Nya dan kita masih diberi usia panjang untuk berjumpa lagi dengan Ramadan di tahun-tahun mendatang.

Bulan Syawal seharusnya menjadi momentum untuk meningkatkan amal ibadah kita, atau setidaknya mempertahankan ibadah atau amalan-amalan di bulan suci Ramadan kemarin. Walau dalam kenyataannya, Syawal lebih sering menjadi bulan penurunan ibadah kaum muslimin secara umum, juga penurunan kualitas diri.

Di antara tandanya yang sangat jelas adalah perayaan Idulfitri yang seakan-akan menjadi suasana kebebasan setelah selama sebulan penuh kita menahan diri. Lalu setelah itu, masjid-masjid akan kembali sepi dari jamaah salat lima waktu.

Fakta itu sesungguhnya juga menunjukkan kepada kita, bahwa puasa kita yang demikian itu masih harus diperbaiki terus-menerus. Ibadah puasa belum mampu mengantarkan seseorang meraih derajat takwa, atau mendekatinya. Kita juga bisa menggunakan hadis Nabi sebagai kaidah yang seharusnya kita perhatikan sebaik-baiknya: “Barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka celakalah ia.”

Ramadan seolah menjadi tradisi tahunan yang kehadirannya dirayakan namun di sisi lain banyak yang melupakan kemuliaannya. Sehingga ketika Ramadan telah berlalu tidak ada yang membekas. Amal ibadahnya akan kembali seperti saat sebelum Ramadan. Ibarat kata, seperti anak yang naik kelas kemudian turun kembali. Ramadan tiba, ibadah meningkat lagi, dan ketika Ramadan selesai maka menurun kembali, begitu terus berulang-ulang.

Bulan Syawal menjadi ukuran sampai di mana kita bisa istikamah. Bukankah ketika Ramadan kita ringan melaksanakan salat tarawih di masjid ataupun musala, tilawah Al-Qur’an kita yang setiap hari, bangun tengah malam dan tegak berdiri untuk Tahajud, bersedekah memberi makan orang yang puasa. Dan sudah seharusnya amalan-amalan tersebut mampu kita pertahankan di bulan Syawal ini.

Maka istikamahlah kamu, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah bertaubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Huud: 112)

Minggu, 06 April 2025

Panas Setahun Dihapus Hujan Sehari

 



Tradisi saling meminta maaf saat Idulfitri di masyarakat kita hingga kini masih tetap terjaga. Meski kita tahu sebenarnya meminta maaf tidak harus menunggu perayaan Idulfitri, namun sebagian besar masyarakat kita menganggap Idulfitri sebagai waktu yang tepat untuk saling meminta maaf.

Dalam pergaulan sehari-hari di masyarakat sudah pasti kita sering berbuat kesalahan. Sangat manusiawi, bila kita bergaul, bermasyarakat sering berbuat salah pada orang lain. Bukankah sifat dasar kita adalah sering salah dan lupa.

Jangan kita menjadi manusia yang mudah melupakan kebaikan orang dan justru selalu mengingat kesalahannya. Seperti peribahasa “Panas setahun dihapus hujan sehari” yang artinya kebaikan banyak dapat terhapus oleh keburukan yang sedikit. 

Bila anak kita saat ujian mendapat nilai 97, pasti kita akan memberi apresiasi yang tinggi. Orang tuanya akan menganggap wajar bila dia masih memiliki kesalahan, karena itu terlalu kecil bila dibanding dengan nilai yang benar. Mungkin itulah ilustrasi yang bisa menggambarkan tentang kesalahan orang.

Sangat lazim bila saudara atau teman kita pernah berbuat salah pada kita sekali atau dua kali. Sementara kebaikannya kepada kita sudah tak terbilang lagi. Janganlah kesalahan yang sekali atau dua kali menutup kebaikan yang besar. Seperti orang lain yang tidak mungkin selamanya benar, kita juga manusia yang pasti kan tergelincir berbuat salah pada orang lain.

 

Jumat Kedua di Bulan Syawal

  Saat ini kita tengah berada di Jumat kedua bulan Syawal tahun 1446 Hijriyah. Terasa belum lama Ramadan meninggalkan kita tanpa adanya ke...