Di penghujung hari terakhir 2020, matahari tertutup mendung tebal. Hujan yang tadi turun telah reda. Tinggal rintik-rintik gerimis yang terus jatuh ke bumi. Tahun ini ditutup dengan cerita penuh dinamika kehidupan. Selamat tinggal tahun yang akan diingat oleh seluruh orang. Kapanpun dan dimanapun berada, kelak akan senantiasa ingat dengan Tahun 2020. Tahun pandemi yang kelak akan menjadi cerita yang tak akan terlupa. Kini fajar baru 2021 telah menunggu. Selamat datang harapan baru. Bilakah kisah kemarin akan berganti dengan cerita yang baru pula.
Dulu banyak orang membuat resolusi setiap memasuki tahun baru. Harapan atau mimpi apa yang akan diwujudkan di tahun yang akan datang. Ada yang berkata, tahun baru atau bahkan setiap hari seperti buku kosong. Pena ada di tanganmu. Ini adalah kesempatanmu untuk menulis cerita yang indah untuk dirimu sendiri. Saatnya membuat sejarah yang kelak akan menjadi cerita bahagia.
Meninggalkan senja terakhir 2020 harus tetap optimis dan tak perlu bersedih hati. Tidak ada yang bisa kembali ke masa lalu untuk mengubah apa yang telah terjadi. Jadi, berbuatlah pada saat ini untuk menjadikan dirimu lebih baik dari hari-hari yang telah berlalu. Mengakhiri setiap tahun dengan beberapa pelajaran bagus dan mulai yang baru dengan menunjukkan bahwa kita telah mempelajari pelajaran dari masa lalu dengan baik.
Entah kisah apa yang kan kita jalani di hari esok. Tak akan pernah ada yang tahu, semua akan tetap menjadi rahasia yang sulit kita terka. Biarlah semua berjalan atas kehendak-Nya. Kita hanyalah hamba yang dititahkan hanya untuk mengabdi, beribadah.
Rasa syukur kita tak akan pernah sepadan dengan nikmat-nikmat yang Allah berikan. Nikmat masih bisa menyaksikan tenggelamnya matahari di akhir tahun ini. Nikmat diberi kesadaran bahwa banyak yang telah Dia karuniakan. Kesadaran yang selalu menuntun lidah kita mengucap Alhamdulillah… Karena betapa banyak orang yang tak sadar dan mengerti bila dirinya diliputi ribuan nikmat Allah. Atau bahkan seandainya mencoba menghitungnya, maka kita tidak akan pernah mampu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar