Rajin menabung
pangkal kaya. Begitu nasihat guru kami ketika masih di bangku Madrasah
Ibtida’iyah. Biasanya diyakinkan dengan hitung-hitungan sederahana. Bila
menabung dilakukan setiap hari biar cuma sedikit, nanti ketika dewasa akan
terkumpul jumlah yang banyak. Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Sebenarnya
saya percaya dengan nasihat guru kami dulu. Namun saya tidak pernah bisa menabung.
Bagaimana mau menabung, untuk iuran sekolah saja sering terlambat. Macam mana
bisa menabung sementara untuk sekadar uang jajan pun tidak pernah ada.
Dalam
urusan menulis ternyata hampir sama. Kita bisa menabung tu
Rajin menabung
pangkal kaya. Begitu nasihat guru kami ketika masih di bangku Madrasah
Ibtida’iyah. Biasanya diyakinkan dengan hitung-hitungan sederahana. Bila
menabung dilakukan setiap hari biar cuma sedikit, nanti ketika dewasa akan
terkumpul jumlah yang banyak. Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Sebenarnya
saya percaya dengan nasihat guru kami dulu. Namun saya tidak pernah bisa menabung.
Bagaimana mau menabung, untuk iuran sekolah saja sering terlambat. Macam mana
bisa menabung sementara untuk sekadar uang jajan pun tidak pernah ada.
Dalam
urusan menulis ternyata hampir sama. Kita bisa menabung tulisan. Ya, dengan
aktif menulis di blogger
Rajin menabung
pangkal kaya. Begitu nasihat guru kami ketika masih di bangku Madrasah
Ibtida’iyah. Biasanya diyakinkan dengan hitung-hitungan sederahana. Bila
menabung dilakukan setiap hari biar cuma sedikit, nanti ketika dewasa akan
terkumpul jumlah yang banyak. Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Sebenarnya
saya percaya dengan nasihat guru kami dulu. Namun saya tidak pernah bisa menabung.
Bagaimana mau menabung, untuk iuran sekolah saja sering terlambat. Macam mana
bisa menabung sementara untuk sekadar uang jajan pun tidak pernah ada.
Dalam
urusan menulis ternyata hampir sama. Kita bisa menabung tulisan. Ya, dengan
aktif menulis di blogger
MENABUNG
TULISAN
Rajin menabung
pangkal kaya. Begitu nasihat guru kami ketika masih di bangku Madrasah
Ibtida’iyah. Biasanya diyakinkan dengan hitung-hitungan sederahana. Bila
menabung dilakukan setiap hari biar cuma sedikit, nanti ketika dewasa akan
terkumpul jumlah yang banyak. Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Sebenarnya
saya percaya dengan nasihat guru kami dulu. Namun saya tidak pernah bisa menabung.
Bagaimana mau menabung, untuk iuran sekolah saja sering terlambat. Macam mana
bisa menabung sementara untuk sekadar uang jajan pun tidak pernah ada.
Dalam urusan
menulis ternyata hampir sama. Kita bisa menabung tulisan. Ya, dengan aktif
menulis di blogger. Rajin menabung pangkal kaya. Begitu nasihat guru kami dulu ketika masih di bangku Madrasah Ibtidaiyah. Biasanya diyakinkan dengan hitungan-hitungan sederhana. Jika menabung dilakukan setiap hari meskipun sedikit, nanti ketika dewasa akan terkumpul dalam jumlah yang banyak. Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Sebenarnya saya percaya dengan nasihat guru kami dulu. Namun saya tidak pernah bisa menabung. Bagaimana mau menabung, untuk iuran sekolah saja sering terlambat bayar. Macam mana bisa menabung sementara untuk sekadar uang jajan pun tidak pernah ada.
Dalam urusan menulis ternyata hampir sama. Kita juga bisa menabung tulisan. Ya, dengan aktif menulis di Blogger. Saran menulis
di Blogger dari mentor menulis (Dr. Ngainun Naim) benar-benar memberi manfaat
yang nyata. Blog yang baru dibuat beberapa bulan lalu hampir setiap hari
bertambah dengan judul baru. Nge-Blog pelan dan pasti telah menjadi media
bertambahnya jam terbang para penulis pemula. Menulis di Blogger terasa lebih
praktis daripada hanya disimpan di PC (Personal Computer) atau laptop. Kita
dapat mengakses tulisan kita di mana saja berada selama ada jaringan internet.
Kumpulan judul dalam Blogger selanjutnya kita seleksi kesesuain temanya,
melakukan editing menjadi sebuah naskah dan tinggal menunggu waktu untuk
diterbitkan menjadi buku.
Dalam
proses penulisan sebuah artikel sudah pasti akan terjadi kesalahan-kesalan
ketikan. Baik kesalah ketik huruf, tanda baca, ejaan maupun pemilihan diksi
yang dirasa kurang tepat. Ini masalah teknis yang sudah lazim sering terjadi.
Sebenarnya kita bisa mengeliminasi kesalahan tadi bila menulis di Blogger. Artikel
yang di-publish di Blogger relatif sudah minim kesalahan karena sudah kita baca
berulang-ulang. Tentu beda bila artikel tadi hanya disave saja. Bisa
dibayangkan kalau harus meneliti kesalahan tadi ketika sudah terkumpul puluhan
halaman tentu akan sulit sekali.
Manfaat
lain dari menabung tulisan di Blogger adalah masukan dari pembaca. Sangat
mungkin konten tulisan kita di Blogger ada kesalahan karena keterbatasan
pengetahuan atau kesalahan mengambil data. Masukan dari pembaca akan sangat berguna
merevisi kesalahan tadi serta semakin menyempurnakan karya kita.
Tidak
perlu menunggu lama untuk memetik hasil tabungan tulisan kita di blogger. Untuk
menulis buku yang isinya antara seratus sampai dua ratus halaman tidak lebih
dari empat bulan. Dengan catatan rutin setiap hari membuat tulisan. Bagaimana,
masih ragu dengan teori Nge-Blog??.
MENCARI
MOMEN “IN THE MOOD”
Karya
yang baik diperoleh dari waktu menulis yang baik. Menulis memerlukan ketenangan,
rasa nyaman dan suasana hati yang damai. Menulis sebenarnya bisa dilakukan di
mana saja. Banyak orang sibuk menulis di sela kegiatannya yang padat. Dan
menulis juga bisa dikerjakan di mana saja, tidak harus di ruang kerja yang
khusus.
Mungkin
intinya bukan kuantitas namun lebih pada kualitas waktu yang disiapkan untuk
menulis. Meskipun cuma tiga puluh menit, namun bila dilakukan dalam suasana
yang ideal akan menghasilkan gubahan yang maksimal. Sebaliknya, meskipun sudah
menyiapkan waktu menulis yang khusus namun apabila suasana hati tidak mendukung
boleh jadi belum mampu menghasilkan tulisan yang baik.
Mari rajin menabung
BalasHapusNggih prof
BalasHapusPak Pri..sampun menemukan fasion menulis.. Alhamdulillah... Gimugi nulari..
BalasHapusPak Pri..sampun menemukan fasion menulis.. Alhamdulillah... Gimugi nulari..
BalasHapusPak Pri..sampun menemukan fasion menulis.. Alhamdulillah... Gimugi nulari..
BalasHapusNamung hasil mempelajari jenengan dan para [enulis lain Kang Noer. Saling menulari..he he
BalasHapus