Senang
hati dan tersenyum sendiri membaca kalimat “Mbuh manfaat opo ora, sing
penting nulis”. Begitu pesan Prof.Naim dalam percakapan di grup “Ma’aif
Menulis” kemarin malam. Sejak kemarin saya sudah tertarik menjadikan “quote” itu
sebagai bahan menulis hari ini.
Bila
dipikirkan dengan saksama, pesan mentor kita intinya adalah “menulis saja”.
Jangan banyak menimbang sehingga yang terjadi adalah niat yang batal
dikerjakan. Tidak perlu banyak berpikir apakah tulisan yang akan kita buat
penting, berguna atau bagus, yang terpenting menulis. Karena dengan menulis
sebenarnya sudah pasti lebih baik dari pada tidak menulis. Sudahlah, seandainya
anggap saja kita menulis tidak ada manfaatnya bagi orang lain, tapi setidaknya
masih memberi faedah bagi diri sendiri. Dan itu fakta yang tidak terbantahkan.
Ungkapan
yang sekilas terkesan sepele tapi memiliki makna yang mendalam, membangun sikap
optimis. Jangan takut, harus berani memulai menulis. Dan saya yakin semua
pernah terjangkit perasaan takut yang tidak beralasan seperti itu, termasuk
saya. Dan sampai hari ini pun, sering kali setelah selesai menulis sebuah
artikel, dalam angan-angan akan terlintas banyak pertanyaan. Mengapa harus
menulis tema itu, apa pentingnya bagi yang membaca, kira-kira ada manfaatnya
tidak. Dan banyak keraguan yang sering menjadikan semangat menulis turun.
Quote
itu telah membesarkan hati dan menjadikan lebih percaya diri lagi. Itu yang
saya rasakan setelah meresapi dengan mendalam. Semaksimal apapun usaha untuk
membuat karya tulis yang baik, tetap saja merasa masih banyak kekuranganya.
Namun karena prinsipnya yang penting menulis, jalan saja terus. Sambil berusaha
belajar mencari pola menulis yang baik, di saat yang bersamaan terus membuat
karya.
Abaikan
ragu itu, begitu yang selalu saya katakan pada diri sendiri. Selamanya kita
tidak akan pernah memiliki keyakinan bisa menulis bila belum memulainya. Itu
adalah inti sari dari kalimat “Mbuh..” . Pasti akan sulit melangkah
bila dalam bayangan kita takut akan jatuh terperosok. Dan pastinya sulit terus
membuat karya, bila dalam hati kita takut ada celanya. Terus semangat menulis
sahabatku, dan tidak perlu pedulikan apa
yang didapat dari menulis, Wis Mbuh….
Mbuh wis, kadung sir nulis, nulis ae....hehehe...
BalasHapusLeres pak An....
BalasHapus