Beberapa hari yang lalu kita “digemparkan” dengan berita ramalan paranormal. Seorang yang menyatakan diri sebagai peramal membuat konferensi pers di depan wartawan mengenai ramalannya di tahun 2021 ini. Beberapa ramalannya cuikup menyita perhatian karena menyangkut hal-hal yang sensitif. Disebutkan katanya akan ada pesawat yang jatuh, kerusuhan dan penjarahan, bahkan sampai adanya pergantian pemimpin nasional.
Dia (peramal) merasa memiliki kemampuan untuk membaca masa depan, padahal dirinya hanyalah manusia biasa yang memiliki banyak keterbatasan. Yang mengherankan begitu percaya dirinya dia menyampaikan “penerawangannya”, seakan semua yang disampaikan adalah kebenaran. Padahal Allah telah berfirman dalam Al-Quran “Katakanlah (hai Muhammad) tidak ada seorang pun yang ada di langit dan di bumi mengetahui perkara gaib kecuali Allah saja” (QS: An-Naml: 65).
Ada beberapa kemungkinan yang bisa kita analisa dari sang peramal tadi. Pertama, sangat mungkin dia adalah orang yang sekadar mencari sensasi dan perhatian publik, apa yang disampaikan hanya ucapan kebohongan semata. Asal bicara saja, siapa tahu dari sekian apa yang disampaikan terjadi sungguhan, tentu sebagian orang akan mengangap dia peramal yang jitu.
Yang kedua, mungkin saja yang disampaikan adalah bisikan dari jin yang bermaksud menyesatkan manusia. Dalam Al-Quran (QS Jin:8-10) dijelaskan bahwa Jin bisa mencuri informasi masa depan. Untuk itu, banyak sekali peramal atau orang-orang yang merasa bisa membaca masa depan tanpa dasar apapun karena bisikan setan atau berkawan dengan jin. Hal inilah yang mendekatkan kepada kesyirikan, karena telah menggantungkan informasi ghaib kepada jin atau setan.
Yang ketiga, dia hanya membuat “hiburan”, lucu-lucuan seperti para pesulap yang membuat prediksi tentang skor sepak bola, membaca pikiran orang atau membuat ramalan headline surat kabar yang akan terbit.
Masalahnya, apa yang disampaikan peramal tadi menimbulkan kegaduhan dan bahkan dikhawatirkan akan mendorong masyarakat awam berpikir buruk. Terpengaruh dengan ramalan-ramalan yang sebenarnya sangat dilarang dalam agama. “Barangsiapa yang mendatangi seorang peramal lalu menanyakan kepada tentang satu ramalan, maka tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh malam” (HR. Muslim)
Cara terbaiknya ya tidak usah membaca berita tentang peramal itu, apalagi mempercayainya he he
BalasHapusleres prof...
HapusDunia ini memang panggung....kehidupan, selalu ada saja ceritanya dan cerita yang diada ada...
BalasHapusNggih niki bagian cerita yang lucu pak nur...
BalasHapus