Salah satu quote Umar Kayam, “Seorang pengembara tidak boleh terlalu lama berhenti di satu persinggahan. Satu-satunya hal yang harus terus memesona pengembara ialah alam bebas yang luas. Gunung-gunung, sawah-sawah, kali-kali, dan orang-orang yang berjalan di sepanjang jalan itu”. Umar Kayam adalah seorang sosiolog, novelis, cerpenis, dan budayawan juga seorang guru besar di Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1988-1997).
Yang menarik bagi seorang pendidik adalah selalu berada di tengah-tengah muridnya, menyampaikan ilmu dan mendidik serta membangun karakter yang mulia. Bagi pelukis yang memikat minatnya adalah kanvas dan lat-alat lukisnya. Kemudian mampu mengekspresikan imajinasi dan idenya. Dan bagi penulis tentunya yang memukau adalah perangkat menulisnya. Dan dengan peranti tadi dia mampu menyalurkan segenap gagasannya. Penulis yang memiliki kesempatan menulis seperti ikan yang berada dalam air, situasi yang ideal yang diharapkan.
Kita dibekali potensi oleh Allah semenjak kita lahir di muka bumi ini. Kita terus berproses sebagai pribadi dan mengembangkan potensi-potensi. Tentu tak ada yang ingin menjalani kehidupan yang sia-sia tanpa diisi oleh kegiatan yang bermakna. Kita ingin berkarya dan melakukan sesuatu. Menghasilkan sesuatu atau melakukan sesuatu yang dapat kita harapkan buahnya kelak di kehidupan yang abadi.
Saat ini masyarakat kita disuapi dengan budaya instan. Banyak yang memiliki pandangan bahwa tujuan hidup adalah meraih kekayaan dan kesenangan. Hidup ini seakan-akan tentang mencari dan mengejar kesenangan dan kekayaan belaka. Padahal kekayaan bukan tujuan hidup. Orang kaya bukan semata mereka yang memiliki banyak harta, begitu nasihat para bijaksana. Orang kaya hakikatnya adalah orang yang tidak banyak keinginannya. Ketika seseorang masih memiliki banyak keinginan, sebenarnya dia masih banyak memiliki ketergantungan.
Ada yang lebih penting dalam hidup ini, selain mengejar segala kesenangan. Karena segala kesenangan dunia hanya senda gurau belaka. Jalanilah peran dalam kehidupan di dunia ini sepenuhnya. Apa yang kita lakukan adalah panggilan hidup, apapun itu. Menjadi pendidik berusaha menjadi pendidik yang terbaik. Menjadi profesi apa saja tetap berusaha menjadi yang terbaik. Hidup kita di dunia adalah menanam kebaikan. Apa yang kita tanam, kelak itulah yang kita dapatkan.
Mesti gurih..mbaca tulisannya p pri..dan kaya nilai kebaikan
BalasHapusSuwun Pak Nur Kunjungannya
BalasHapus