Bila orang dalam keadaan panik, biasanya sering bertindak dengan gegabah dan tanpa pikir panjang. Seperti berita akhir-akhir ini yang kita ketahui bersama, varian baru Virus Corona telah menyerang dan menyebar ke negeri kita. Khabarnya varian baru ini lebih cepat menular dibanding dengan “induk” yang muncul lebih dulu. Mungkin karena mengamati berita yang begitu masif dan gencarnya, timbullah kepanikan dalam masyarakat.
Imbas dari kepanikan yang berlebihan, adalah tindakan konyol. Bagaimana tidak konyol, misalnya viral banyak orang memborong susu “Bear Brand” untuk persediaan dan “senjata” anti Corona. Jangan dikira ini adalah merek susu Beruang asli. Meski gambar yang tertera dalam kemasannya adalah gambar Beruang. Gambarnya Beruang, iklan di televisinya gambar naga, tapi sebenarnya isinya adalah susu sapi. Bingung kan?
Akhirnya masyarakat sadar setelah para ahli medis menyampaikan keterangannya bahwa “Bear Brand” sama saja dengan produk susu sapi yang lain, tidak ada istimewanya. Itu sama saja dengan kena prank, gara-gara kurang cermat dalam memahami informasi.
Selesai susu beruang kini isu oksigen. Berita terbaru yang sedang tejadi hari ini, oksigen langka. Wah, apa ada aksi borong oksigen?. Seperti informasi yang kita terima, banyak Rumah Sakit yang kehabisan persediaan oksigen. Kalau pun ada biasanya harga sudah jauh naik. Bisa jadi ini kepanikan baru. Karena takut kehabisan oksigen, banyak kalangan yang melakukan aksi borong oksigen.
(Tabung) oksigen bukan hanya untuk kebutuhan dunia medis saja. Pengusaha yang bergerak di perikanan juga memerlukan oksigen untuk packing ikan yang hendak dikirim. Nyatanya mereka juga mengeluh sulit untuk mendapatkan tabung oksigen hari ini. Kemungkinan lain bila oksigen hari ini sulit ditemukan, pasti ada pihak yang menimbun untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Sungguh, perbuatan keji yang tidak mencerminkan manusia beradab. Di saat banyak orang membutuhkan, justru dia mencari celah keuntungan pribadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar