Menulis itu dilarang untuk ragu. Kata penulis, keraguan itu hanya membuang waktu dan justru menghambat tingkat kreativitas dalam menulis. Agar menulis bisa produktif, kita harus mendorong diri untuk lebih semangat dalam menyelesaikan target menulis. Walau sedang buntu, kering ide pun terus menulis.
Sebenarnya menulis itu urusan membiasakan diri. Awalnya dipaksa, lama kelamaan akan menjadi terbiasa. Inilah realitasnya terjun dalam dunia menulis. Sekali masuk dalam kebiasaan menulis, kita dituntut untuk mampu konsisten.
Sebagai ekspresi kebebasan berpikir, menulis itu dinamis. Tidak ada alasan untuk mengatakan telah habis ide untuk ditulis. Ide akan selalu ada. Entah muncul setelah kita membaca buku, bercakap-cakap dengan orang maupun setelah menonton.
Menulis adalah aktivitas anti pensiun. Semakin banyak hal yang ditulis seharusnya akan semakin banyak gagasan baru. Bagai mata air sumur, semakin ditimba akan semakin jernih air mengalir. Kebalikannya, bila menulis belum mampu menjadi sebuah habituasi akan sulit membuat karya yang lebih bagus.
Untuk menjadi “expert” pada bidangnya kita butuh waktu. Semua punya kesempatan bila mampu mengalahkan lelahnya, melawan rasa bosannya dan bertahan di saat yang lain mulai berhenti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar