Seperti seorang chef yang mengolah makanan. Ia memerlukan bahan kualitas yang bagus dan lengkap. Tidak mungkin bisa menghasilkan masakan yang lezat bila kualitas bahannya rendah terlebih tidak lengkap. Tentu bila semua yang ia perlukan sudah lengkap, tidak ada alasan lagi bila makanan yang dimasak rasanya tidak enak.
Seperti itulah gambaran tugas seorang pelatih sepak bola. Ia membutuhkan pemain-pemain yang bagus. Selain pemain yang memiliki skill bagus, ia juga membutuhkan komposisi yang lengkap. Ada striker, gelandang, back hingga kiper. Ketika semua telah ia dapatkan, tentu tidak bisa lagi dia berkelit bila tim yang diasuhnya tidak berprestasi. Dialah orang yang sangat pantas untuk disalahkan dan harus bertanggungjawab.
Kurang apa dengan skuad MU tahun ini?. Nama-nama besar dalam dunia bola berkumpul di sana. Ibaratnya tiap posisi dihuni oleh seorang bintang. Tentu aneh bila tim seperti itu harus tercecer di luar zona champion eropa. Memang kesalahan tidak sepenuhnya dari pelatih, tetapi solusi instan untuk mendongkrak performa sebuah tim memang harus mengganti pelatih.
Manchester United sedang mencari “jodoh baru” yang serasi. Semenjak ditinggalkan Sir Alex Ferguson MU belum pernah juara EPL. Mungkin Ini dampak negatif sebuah tim yang terlalu lama dilatih oleh satu pelatih saja. Ketika harus berganti kepelatihan, sulit menemukan lagi karakter yang terlanjur menjadi corak warna permainannya.
Manajemen setan merah kini sedang beradu cepat dengan kompetisi yang sedang memasuki masa krusial. Mencari pengganti yang lebih ideal dari Ole tidaklah mudah. Terlebih pelatih yang memiliki reputasi bagus bisanya tidak akan mau menangani tim di tengah kompetisi yang sedang berjalan. Akankah MU menemukan “pendamping” yang sepadan?. Kita lihat saja…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar