“Secepatnya beraksi tanpa perlu sertifikasi, orang pintar belajar keras untuk mendapatkan ijazah dan secepat mungkin melamar pekerjaan. Orang bodoh berjuang keras secepatnya mendapatkan uang, agar bisa membayar pelamar kerja.” Begitu pesan mendiang pengusaha nyentrik Bob Sadino. Sebuah nasihat yang mungkin sedikit beda dengan kebanyakan orang. Tentu idealnya orang memulai sukses dari jenjang pendidikan kemudian ke bidang pekerjaan berikutnya.
Bagi Bob Sadino kepandaian bukan garansi untuk mencapai puncak kesuksesan. Dan dia membuktikan, bahwa banyak perusahaan besar yang dimiliki oleh pengusaha sukses yang sebenarnya latar pendidikannya tidak terlalu tinggi. Bahkan kita tahu para miliarder top dunia kebanyakan “gagal” di pendidikan formalnya. Kita tidak mengatakan mereka bodoh, tapi mereka memiliki potensi yang justru tidak berkembang kalau hanya belajar di sekolah.
Gagasan orang-orang besar yang sukses jauh melampaui program pendidikan yang diterapkan di lembaga-lembaga formal. Secara pelajaran mereka seperti tertinggal dari teman-teman di sekolah. Faktanya, mereka memiliki ketertarikan yang berbeda dengan apa yang diajarkan oleh guru mereka.
Orang bodoh seperti apa yang disebut Bob Sadino, bukanlah orang bodoh seperti apa yang dalam bayangan banyak orang. Lebih tepatnya adalah mereka yang berpikirnya praktis tidak terlalu rumit. Mereka tipe orang yang sekali berpikir tapi bekerja seribu kali. Berbeda dengan orang yang pandai memikirkan segala hal, tapi sedikit melakukan tindakan.
Orang yang banyak kerja secara peluang akan lebih sukses daripada mereka yang terlalu banyak membuat rencana. Orang yang banyak berpikir sering tidak berbuat apa-apa. Dia terlalu takut dengan apa yang dia pikirkan. Sedangkan “Orang Bodoh” tidak banyak membuat perencanaan tapi banyak melakukan tindakan yang nyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar