Rabu, 29 Juni 2022

Takut Maksiat?

 



Bagaimana kita bisa terlepas dari perbuatan maksiat?. Kita hidup di zaman akhir. Apa yang ada di sekitar kita banyak yang menyebabkan kita terjerumus dalam dosa. Apa yang di ponsel, banyak konten yang condong kepada maksiat. Keluar rumah, di jalan kita juga selalu bertemu dengan orang yang mengumbar aurat. Duduk bersama teman, ujung-ujungnya isi obrolan juga seputar ghibah dan mencela orang. Lalu haruskah kita menyendiri dan menjauh dari pergaulan yang rawan dengan perbuatan dosa.

Memangnya siapa kita yang merasa bisa bersih dari dosa. Kita hanya manusia biasa bukan nabi yang suci dan bukan pula malaikat yang selalu taat.

Kenyataan yang kita hadapi hidup di tengah masyarakat memang seperti ini. Kita mudah terjerumus dan berbuat dosa. Tapi lari dari pergaulan dan mengasingkan diri agar selamat dan terhindar dari dosa juga bukan pilihan yang lebih baik.

Menghindar dari pergaulan berarti menghindar dari kewajiban. Bisa jadi kewajiban sebagai seorang anak, seorang suami, guru atau seorang mukmin yang memiliki kewajiban terhadap mukmin yang lain. Siapa yang akan mendidik generasi penerus bila semua meninggalkan tanggung jawabnya.

Kita memang harus takut berbuat maksiat, tapi bukan dengan menjauh dari masyarakat. Karena setiap kita adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggungjawaban. Pemimpin yang lari dari kewajiban yang dipikulnya berarti tidak amanah.

Zaman memang sudah tua, dan kita hidup di masanya. Sebisa mungkin kita menjauh dari dosa, meski itu memang sulit. Kalaulah kita alpa, segera saja minta pengampunan-Nya.“Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau yang telah menciptakanku, sedang aku adalah hamba-Mu dan aku diatas ikatan janji –Mu. Dan Aku berjanji kepada-Mu dengan semampuku. Aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat. Aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang boleh mengampuni segala dosa kecuali Engkau.” -Sayyidul Istighfar-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bukan Tim “Anak Bawang”

  Kemenangan timnas Indonesia atas Saudi Arabia 2:0 semalam (Selasa, 19/11) sangat mengesankan. Meski baru sekali masuk babak ketiga kuali...