Banyak orang menjadi cemas ketika uang yang dimilikinya
tinggal sedikit. Khawatir, karena banyak hal tidak bisa dilakukan bila tidak
memiliki uang. Yang terbayang semua akan serba sulit bila nominal dalam simpanannya
menipis. Hidup seakan hanya urusan seputar uang. Bila banyak uang hati senang, sedikit
uang hati menjadi tidak tenang.
Karena merasa pentingnya memiliki uang yang banyak,
akhirnya yang ada dalam pikiran banyak orang hanya uang dan uang. Bekerja keras
tujuannya demi mengumpulkan pundi uang sebanyak-banyaknya. Sebisa mungkin mendapat
penghasilan yang besar, dan sekuat mungkin mengatur sekecil-kecilnya pengeluaran.
Tujuannya tentu agar simpanan hartanya semakin berlimpah supaya hidupnya tidak
susah.
Maunya hidup di dunia senang terus, kesulitan dan
kesusahan menjadi hal yang sangat dihindari. Bekerja bila mendapat upah,
membantu bila mendapat imbalan dan menolong bila mendapat profit. Seakan semua
yang dikerjakan harus dapat dikapitalisasi menjadi keuntungan materi dan
kesenangan.
Begitu semangatnya kita mengisi tabungan dunia, hingga banyak
yang lupa untuk mengisi rekening akhirat. Banyak yang habis waktunya demi
mengurus kepentingannya sendiri sehingga tak ada lagi waktu untuk berbuat baik
kepada orang-orang di sekitarnya. Yang dipikirkan hanya seputar urusan pribadi,
atau paling jauh hanya lingkup keluarganya sendiri.
Kawan, ada saatnya kita harus memikirkan rekening akhirat.
Melakukan kebaikan untuk orang lain meski itu hanya amal kecil yang sederhana. Menyempatkan
diri untuk sekadar duduk sebentar dan bertegur sapa dengan tetangga. Bersama kerja
bhakti membersihkan lingkungan. Atau hal-hal lain yang membuktikan kita adalah
bagian dari masyarakat yang memiliki kepedulian dan memberi kemanfaatan. Bukan
orang egois yang hanya mementingkan urusannya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar