Rabu, 14 September 2022

Barokah Membaca dan Menulis

 



Coba hitung waktu yang kita sia-siakan. Dalam sehari semalam atau dua puluh empat jam, apakah semuanya kita isi dengan aktivitas yang bermanfaat. Pasti jawabannya tidak. Ada waktu-waktu yang kita gunakan dengan melakukan kegiatan yang tidak ada nilainya. Nonton Youtube hingga berjam-jam, atau mungkin ngobrol tak tentu arah dengan teman sambil menikmati kopi.

Bila kita jujur dengan diri sendiri, seharusnya kita merasa rugi dan malu. Mengapa waktu atau kesempatan yang berharga dalam hidup ini harus habis percuma. Dan bila waktu-waktu terbuang tadi diakumulasikan jumlahnya bisa membuat kita terkejut. Waktu yang seharusnya penuh dengan kegiatan bermanfaat harus habis tanpa ada berkahnya.

Nasihat para bijak berperi, gunakanlah waktu sebaik mungkin. Salah satu kegiatan yang bermanfaat adalah menulis. Menulislah hingga engkau merasa lelah, dan istiratlah dengan membaca buku. Menulis kemudian membaca, atau membaca kemudian menulis.

Nanti akan ada jejak yang ditinggalkan oleh penulis. Barokah menulis dan membaca yang pasti akan meningkatkan kecerdasan dan kebijaksanaan. Mereka, orang-orang besar selalu membiasakan diri dengan membaca dan menulis. Lalu apa tidak bangga bila kita bisa mengikut jejak mereka dengan selalu menulis dan membaca.

Kalau tidak kita mulai hari ini, kapan lagi waktu yang tepat. Menunda hanya akan semakin menjauhkan mimpi dan harapan kita. Lebih baik memulai dengan segala keterbatasan, daripada menunggu mencari waktu terbaik yang akan menjelang. Waktu mungkin akan terus berjalan, tapi siapa yang menjamin kita masih punya kesempatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Malu untuk Mundur

  Sepekan kemarin dunia media kita diramaikan dengan viralnya tukang es teh dan penceramah masyhur Gus Miftah. Urusan Gus Miftah sebenarny...